Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang Siap Layani Pasien Caleg yang Alami Gangguan Jiwa
Pihak rumah sakit jiwa Naimata Kupang Siap Layani Pasien Caleg yang Alami Gangguan Jiwa
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
Pihak rumah sakit jiwa Naimata Kupang Siap Layani Pasien Caleg yang Alami Gangguan Jiwa
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pihak Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Naimata Kupang siap melayani pasien yang mengalami gangguan jiwa termasuk calon legislatif yang mengalami gangguan jiwa akibat kalah dalam pemilu 2019.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala RSJ Naimata, dr. Dickson Legoh, SpKJ saat ditemui POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya, Kamis (25/4/2019) siang.
Dickson menegaskan, dengan fasilitas yang dimiliki, pihaknya akan memberikan pelayanan yang sama bagi para caleg yang mengalami 'stres' seperti masyarakat lainnya yang mengalami gangguan jiwa.
• Pemkot Kupang dan Bank NTT Kolaborasi Atasi Masalah Sampah di Kota Kupang
"Sama saja, namanya dia pasien kami layani sama dengan pasien lainnya. Sejauh ini kami biasa-biasa saja dan kami juga selalu berpikir positif. Semoga mereka (caleg) semuanya kuat-kuat. Karena Waktu mereka pemeriksaan di sini sudah kami beritahu, siap kalah ya. Jadi ada antisipasi secara lisan. Supaya mereka siap. Mudah-mudahan aman-aman saja," ungkapnya.
Dickson menjelaskan, sampai saat ini pihaknya belum menerima pasien caleg yang mengalami stres.
"Sampai saat ini belum ada yang datang, mudah-mudahan nggak ada. Karena ketika dia kecewa istilahnya susah menerima akan 'stres' tapi dari yang ringan sampai yang berat," paparnya.
• Telkomsel Hadirkan Kolaborasi Lintas Industri di Gelaran Telkomsel IIMS
Dickson menjelaskan, terdapat kategori atau derajat saat orang mengalami stres, yakni kategori ringan, kategori sedang hingga kategori berat yang harus dirawat intensif.
"Jadi kalau keluarganya mau bawa, kami tunggu di sini, kalau ringan ke poliklinik, tapi kalau mendadak atau akut saat jam kerja bisa ke UGD," ujarnya.
Untuk saat ini, kata Dikson, RSJ Naimata merupakan rumah sakit tipe A dan memiliki tenaga medis sebanyak 40 orang perawat dan empat orang dokter umum.
"Kami sediakan 50 tempat tidur baik di ruang rawat inap, ruang isolasi, ruang tenang dan ruang emergency," paparnya.
Diakuinya, sejak pemilu 2014 lalu, pihaknya belum pernah menerima ataupun menangani caleg yang mengalami stres akibat kalah dalam merebut kursi di legislatif.
Dirinya pun optimis dan menaruh harapan agar tidak ada pasien yang merupakan caleg yang kalah dan stres karena pemilu.
"Pada tahun 2014 kami masih melayani di RSUD Prof Dr WZ Johannes, tahun itu tidak ada oknum caleg yang jadi pasien. Ini kan proses, orang (caleg) mengalami gangguan tidak langsung setelah pengumuman dan mendengarkan namanya dinyatakan tidak lolos. Tapi ini proses dan bertahap," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)