Unjuk Rasa Rompi Kuning di Perancis Berujung Bentrok Massa dan Polisi, 200 Orang Ditangkap

Aksi Unjuk Rasa Rompi Kuning di Perancis Berujung Bentrok Massa dan Polisi, 200 Orang Ditangkap

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com/AFP/Anne-Christine Poujaoulat
Aksi protes massa rompi kuning memasuki pekan ke-23 di Perancis. 

Aksi Unjuk Rasa Rompi Kuning di Perancis Berujung Bentrok Massa dan Polisi, 200 Orang Ditangkap

POS-KUPANG.COM | PARIS - Ketika Paris masih berduka atas terbakarnya Katedral Notre-Dame yang menjadi saksi sejarah, kota itu kembali menghadapi aksi protes demonstran "rompi kuning".

Laporan kantor berita AFP meyebutkan, pihak berwenang menangkap lebih dari 200 orang dalam unjuk rasa rompi kuning di Paris yang berujung bentrok pada Sabtu (20/4/2019).

Gunung Agung Erupsi dengan Ketinggian Kolom Abu 2.000 Meter

Bentrokan antara massa dan polisi terjadi pada sore hari setelah demonstrasi berjalan damai selama berjam-jam sebelumnya.

Perselisihan dipicu oleh polisi yang menggunakan granat setrum dan gasi air mata untuk membubarkan para demonstran.

Polda NTT Usulkan Kenaikan Pangkat untuk Polisi yang Gugur Saat Kawal Pemilu

Beberapa pengunjuk rasa melemparkan botol dan benda-benda lain ke polisi dan membakar kendaraan, penghalang keamanan, dan tempat sampah. "Kekerasan harus dihentikan," kata Wali Kota Perancis Emmanuel Gregoire.

Kepolisian Paris menangkap 227 orang dengan lebih dari 20.500 pemeriksaan terhadap individu. Kantor kejaksaan setempat menyatakan, sebanyak 178 orang telah ditahan termasuk enam anak di bawah umur.

Menteri Dalam Negeri Perancis Christophe Castaner mengapresiasi kinerja polisi dalam mengurangi potensi kerusakan.

"Meski ada keinginan dari beberapa demonstran untuk memecahkan barang-barang lagi," ujarnya.

Aksi protes utama memang digelar di Paris, namun unjuk rasa massa rompi kuning juga tersebar di kota-kota lain termasuk Lille, Bordeaux, dan Toulouse.

Massa rompi kuning dilarang untuk berunjuk rasa di area sekitar Katedral Notre-Dame yang sebagian masih ditutup setelah insiden kebakaran hebat pada Senin lalu.

Beberapa dari pemrotes menyatakan frustasi atas aksi sumbangan sejumlah taipan Perancis yang menjanjikan jutaan dollar untuk pemulihan katedral.

Seperti diketahui, gerakan rompi kuning menuntut perubahan kebijakan sosial dan fiskal pemerintah Perancis.

Angka yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri Peranncis menyebutkan, jumlah demonstran secara nasional mencapai 27.900 orang, dengan 9.000 orang digelar di Paris.
Meski demikian, pihak penyelenggara mengklaim jumlah massa rompi kuning yang bergerak mencapai lebih dari 100.000 di seluruh negara itu. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved