Setelah Mencoblos, Pemilih di KBRI Swiss Makan Bakso, Lontong dan Minum Es Cendol
Setelah mencoblos, pemilih di KBRI Swiss makan bakso, lontong dan minum Es cendol
Setelah mencoblos, pemilih di KBRI Swiss makan bakso, lontong dan minum Es cendol
POS-KUPANG.COM | BERN - Susasana mendung dengan suhu udara tak beranjak dari angka 8 derajat Celcius masih terasa di Bern, Swiss pada April yang seharusnya menghangat.
Kendati demikian, cuaca kurang bersahabat itu, tidak menyurutkan antusias 187 orang yang termasuk di dalam daftar pemilih tetap (DPT), untuk datang ke Elfenauweg 51, Bern, Swiss, Sabtu (13/4) sejak pukul 08.00 waktu setempat.
• Jokowi: Saya dan Maruf Sepakat Wakafkan Diri untuk Kesejahteraan Rakyat
Lagi pula, Ketua PPLN Swiss, sehari sebelumnya, menjanjikan coblosan langsung di TPS 001 Bern, Swiss, akan berjalan lancar.
"Insyah Allah, aman," kata Illenez, ketua PPLN Swiss, kepada Kompas.com.
Sebagaimana PPLN Eropa lainnya, Swiss dan Liechtstenstein, melakukan pemungutan suara pada 13 April 2019. Sementara pencoblosan lewat pos, sudah dilaksanakan sejak dua pekan silam. Menjelang tengah hari, hingga berita ini ditulis, coblosan berlangsung lancar.
• BREAKING NEWS: Bayi di Kapal, Ibu Ketinggalan, Penumpang Aimere Dihantar Pakai Perahu Nelayan
Bahkan komunitas Indonesia di Swiss, yang sebelumnya bertikai di dunia maya, terlihat tidak saling bermusuhan. Christiana Streiff, mengaku tidak canggung bertemu sesama warga Indonesia yang berbeda pilihannya.
"Oke saja, tidak ada canggung. Saya datang ke sini untuk menjalankan hak pilih saya, sekaligus mengamati jalannya pesta demokrasi di sini," katanya.
Maria Sri Rohanah, juga merasakan hal serupa. "Saya juga gak banyak kenal, tahu nama dan muka saja, jadi ya enggak terasa ada permusuhan," katanya.
Hal yang lebih penting, imbuh Maria, dirinya merasakan langsung pemilu di TPS, khususnya di Bern. "Suasananya ini loh, kalau lewat pos kan enggak (terasa) demikian," kata Maria.
Tidak ada keributan dan semua berlangsung lancar seperti jaminan panitia. Dan setelah mencoblos para pemilih yang lapar dan kangen masakan Indonesia, tersedia bazaar makanan Indonesia.
Dari lontong sayur, bakso, hingga cendol dan bajigur siap untuk disantap. Sesuai jadwal, TPS yang berada di ruang serba guna KBRI Bern, Swiss itu, memulai kegiatannya mulai pukul 08.00 waktu setempat, yang enam jam lebih lambat dari waktu Jakarta.
Satu demi satu, sesuai nomor urut dalam daftar pemilih tetap yang sudah didaftar sejak awal, mereka bergiliran memberikan suaranya. Mereka yang memiliki nomor urut awal, namun belum datang, akan dilewati pemilih nomor urut berikutnya.
Maria Sri Rohanah, yang memiliki nomot urut di atas 100, lantaran nomor urut sebelumnya belum datang, bisa mencoblos agak awal. Meskipun tercatat hanya berjumlah 187 daftar pemilih tetap yang diundang PPLN, kalangan yang hadir beragam. Mereka yang memilih lewat pos, juga ikutan datang. "Memberikan semangat," kata salah satu pemilih lewat pos.
Begitu juga orang Indonesia yang sudah berpaspor Swiss, terlihat menyempatkan datang. Alasannya, silaturahmi dan memberikan dukungan moral. "Atau antar istri," kata salah satu warga Swiss yang menikah dengan orang Indonesia.