299 Pencaker Ikut Pelatihan Berbasis Kompetensi di Kabupaten Ende
menjahit pakain wanita juga tehknisi telepon seluler, tehknisi mobil, motor, kecantikan kulit, rambut,
Penulis: Romualdus Pius | Editor: Rosalina Woso

299 Pencaker Ikut Pelatihan Berbasis Kompetensi di Kabupaten Ende
POS-KUPANG.COM|ENDE--Sebanyak 299 orang pancari kerja (Panceker) di Kabupaten Ende mengikuti pelatihan ketrampilan berbasis kompetensi dan produktivitas kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ende selama 1 Bulan terhitung dari 1 April hingga 1 Mei 2019.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ende, Subhan Wanda kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (2/4/2019) mengatakan para peserta akan mengikuti pelatihan seperti pengolahan hasil pertanian.
Selain itu, menjahit pakain wanita juga tehknisi telepon seluler, tehknisi mobil, motor, kecantikan kulit, rambut, meubeler bambu maupun kayu dan operator programer komputer.
• Pencari Kerja di Ende Ikut Pelatihan Berbasis Kompetensi, Ini Tujuannya
• Kisah Kuli Bangunan yang Jadi Tersangka Setelah Diduga Curi Kayu Jati Senilai Rp 140.000
• Kalah di Istanbul, Partainya Erdogan Protes Hasil Pemilu
• Real Madrid Kemungkinan Besar Tak Rekrut Paul Pogba, Ini Alasannya
Dikatakan kegiatan pelatihan ketrampian menjadi wahana yang tepat bagi semua peserta pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan dan kualitas diri, agar sepulangnya dari kegiatan ini dapat diterapkan di dunia kerja, dan akan lebih baik lagi apabila dapat membuka lapangan kerja baru atau berwirausaha.
“Harus dipahami bahwa yang menentukan suksesnya diri kita adalah diri kita sendiri. Hilangkan kebiasaan-kebiasaan selama ini yang selalu berpasrah. pada keadaan yang ada. Berjuanglah untuk maju dan sukses. Anda bisa maju dan berkembang karena anda berpikir bisa maju dan ini harus diikuti dengan tindakan nyata dengan cara berani berwirausaha atau membanggun lapangn kerja sendiri,”kata Subhan.
Saat membacakan sambutan Bupati Ende, Ir Marsel Petu, Kadis Nakertrans, Subhan Wanda saat membuka kegiatan pelatihan mengatakan bahwa kemiskinan dan ketidakmerataan distribusi pendapatan.
Hal itu terjadi, akibat dari tidak meratanya distribusi kesempatan dan lapangan pekerjaan antar wilayah pedesaan dan perkotaan, menyebabkan terjadinya berbagai ketimpangan. Ketimpangan ini tampak jelas dalam perkembangan angkatan kerja yang berlangsung jauh lebih pesat dibanding kemampuan penyerapan tenaga kerja.
Oleh karena itu agar bisa bersaing di dunia kerja yang makin kompetitif, tenaga kerja harus memiliki ketrampilan yang memadai sesuai kebutuhan dunia kerja.
“Kita harus mengakui bahwa sampai saat ini masalah tenaga kerja dengan berbagai kompleksitas persoalannya masih menjadi persoalan serius yang harus segerasi diatasi, agar tidak menimbulkan masalah sosial masyarakat sebagai dampak dari meningkatnya jumlah tenaga kerja yang tidak memiliki lapangan kerja,”ujarnya.
Bupati Marsel mengingatkan kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, bahwa keberhasilan kinerja dalam hal ketenagaa kerjaan, terukur dari berkurangnya angka pengangguran dan semakin banyaknya peserta pelatihan yang mampu berdikari dan membuka usaha sendiri.
• Pencari Kerja di Ende Ikut Pelatihan Berbasis Kompetensi, Ini Tujuannya
• Kisah Kuli Bangunan yang Jadi Tersangka Setelah Diduga Curi Kayu Jati Senilai Rp 140.000
• DPRD Kota Kupang Minta Pemkot Segera Bayar Tamsil Petugas Kebersihan
“Oleh karena itu, seperti yang sering saya katakan pada setiap kegiatan pembukaan pelatihan ketrampilan tenaga kerja bahwa bukan seberapa banyak sertifikat yang kalian keluarkan tetapi berapa banyak tenaga kerja yang dibina selama ini mampu menciptaan lapangan kerja baru dan berapa banyak tenaga kerja yang terserap di dunia kerja,”ujarnya.
Pendampingan bukan hanya sebatas selama peserta mengikuti pelatihan, tetapi harusnya saat peserta pelatihan selesai pelatihan dapat menerapkan dalam dunia kerja nyata,ujar Bupati Marsel.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Romualdus Pius)