Apa Itu Puting Beliung? Penyebab, Proses Terjadinya, Bagaimana Mengantisipasi
Beberapa hari lalu, Kamis (28/2/2019) angin Puting Beliung menerjang dua kelurahan di Kota Kupang, Liliba dan Penfui.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
Apa Itu Puting Beliung? Penyebab, Proses Terjadinya, Bagaimana Mengantisipasi
POS-KUPANG.COM| KUPANG -- Beberapa hari lalu, Kamis (28/2/2019) angin Puting Beliung menerjang dua kelurahan di Kota Kupang, Liliba dan Penfui.
Sebelum terjadi angin puting beliung, warga setempat dikejutkan dengan penampakan awan tebal dan hitam mirip gasing.
Bambang Setiajid, Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, kepada POS-KUPANG.COM, Senin (4/3/2019) memberi penjelasan tentang apa itu angin Puting Beliung, penyebab dan proses terjadinya, serta langkah antisipatif apa yang harus dilakukan untuk waspada bencana Puting Beliung.
Ia menjelaskan, Puting Beliung merupakan salah satu fenomena cuaca ekstrem yang sering terjadi di Indonesia.
Puting Beliung merupakan sebuah kolom udara yang berputar di permukaan bumi sebagai produk dari jenis awan comulonimbus (CB) dan bersifat merusak.
• Rakor KIE, Yos Rera Beka : Kita Tetap Cari Solusi Soal PSK
• Gubernur Viktor Ancam Bongkar Hotel, Ini Jawaban Pihak Hotel Sotis
• Ayo Intip Keragaman Flora dan Faunanya, Raja Ampat Mulai Kembangkan Wisata Darat
• Begini Ungkapan Lirih Mikha Tambayong di Samping Jenazah Bundanya
Walau tidak semua awan Cumulonimbus dapat menyebabkan Puting Beliung, setidaknya masyarakat dapat mewaspadainya.
Salah satu tanda yang mudah dikenal adalah pembentukan awan cumulonimbus yang rendah, didahului kondisi cuaca yang terasa gerah.
Fenomena Puting Beliung mengikuti pergerakan awan dan mempunyai kecepatan angin mencapai 84 km/jam dan terjadi dalam waktu 5-10 menit.
Kecepatan angin ini merupakan kecepatan angin ekstrem dengan daya rusak dan mampu menerbangkan atap, merusak rumah semi permanen dan menumbangkan pohon.
Hingga saat ini masih sulit memprediksi dimana akan terjadi angin Puting Beliung karena durasi pembentukan hingga punahnya sangat singkat.
Oleh karena itu, untuk mewaspadai bencana angin puting beliung, masyarakat perlu melakukan langkah antisipatif.
• ISIS Gunakan Bom Mobil dan Perisai Manusia, Masih Bertahan di Baghouz-Suriah
• Liga Inggris: Ditahan Everton Kacamata, Liverpool Gagal ke Puncak Klasemen
Antara lain, memperkuat atap rumah yang sudah rapuh, saat terjadi puting beliung, menjauh dari tempat kejadian.
Angin Puting Beliung umumnya terjadi sesaat sebelum turun hujan lebat.
Durasi fase pembentukan awan hingga fase awan punah berlangsung selama sekitar 1 jam.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)