NTT akan Terapkan Dua Hari Kerja Mengenakan Sarung Tradisional

Gubernur Viktor mengungkapkan gagasan untuk mewajibkan penggunaan sarung tradisional atau kain adat dua hari kerja dalam sepekan.

Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Gubernur NTT Viktor Laiskodat bersama Forkompinda NTT berfoto bersama anak anak NTT Menari dan paduan suara Festival Sarung dan Musik NTT di depan Gedung Sasando Kantor Gubernut NTT pada Sabtu (2/3/2019). 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Gebrakan ide kembali dilontarkan oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.

Usai pelaksanaan Festival sarung dan Musik NTT di arena Kupang Car Free Day, Sabtu (2/3/2019) pagi, Gubernur Viktor mengungkapkan gagasan untuk mewajibkan penggunaan sarung tradisional atau kain adat dua hari kerja dalam sepekan.

"Saya akan minta, kita akan buat dalam satu minggu kita akan pake ikat (sarung tradisional) begini dua hari, untuk supaya ikat itu menjadi kebanggaan," ujarnya kepada wartawan di Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT.

Gelar Pertemuan Berkala, Ombudsman Imbau Masyarakat Komplain Kasus Melalui HandPhone

Ia mengatakan, penggunaan pakaian bercorak etnik akan tetap berlaku, namun ada dua hari khusus yang diwajibkan seluruh ASN mengenakan kain sarung atau kain tenun ikat.

"Jadi jasnya hari Jumat pake pakaian ada etnik, tetapi kita akan pakai ikat yang etnik dua hari. Nanti dari pak sekda, tetapi dua hari seluruhnya harus (pakai) ikat," papar orang nomor satu ini.

KPU NTT Diminta Pertimbangkan Pemilu di Flotim, Bertepatan dengan Suasana Semana Santa

Pelaksanaan Festival Sarung dan Musik NTT lanjutnya dilaksanakan berbarengan dengan Festival Sarung dan Musik Nasional yang digagas Presiden Joko Widodo. Namun, di NTT dilaksanakan lebih dahulu pada hari Sabtu karena disesuaikan dengan agenda Kupang Car Free Day.

"Kita berterima kasih, karena besok presiden Joko Widodo akan juga melakukan hal yang sama di Jakarta. Karena Car Free Day-nya hari Sabtu maka kita lakukan di sini hari Sabtu," jelas Viktor.

Kegiatan besar ini dimaksudkan memberikan pesan kepada masyarakat untuk peduli dan menjaga nilai budaya yang dimiliki bangsa.

"Ini pesan yang mau disampaikan presiden, bahwa seluruh masyarakat Indonesia harus peduli dan menjaga nilai nilai budaya yang dimiliki bangsa sebagai bentuk kekayaan budaya bangsa. Dan di Nusa Tenggara Timur, kita telah melaksanakan pada hari ini, itu juga bentuk penghormatan terhadap nilai budaya Nusa Tenggara Timur yang mana itu merupakan nilai kekayaan intelektual yang dikaryakan oleh (lintas) generasi masyarakat NTT dan khususnya nenek moyang yang telah melakukan ini dengan baik," sebut Viktor.

Festival Sarung dan Musik NTT bertajuk #BetaBudaya #BetaNTT #BetaIndonesia ini diikuti lebih dari 10 ribu peserta yang mengambil bagian dengan mengenakan sarung tenun ikat dari berbagai wilayah di NTT. Peserta terkosentrasi dalam empat spot yang disiapkan yakni spot pertama di depan Gedung Sasando, spot kedua di depan Hotel Cendana, spot ketiga di depan rumah jabatan Gubernur NTT dan spot keempat di depan rumah dinas Kepala Kejaksaan Tinggi NTT di jalan El Tari Kupang.

Di spot pertama, diisi dengan penampilan paduan suara pelajar oleh 2 ribu anak, ansambel musik pelajar oleh 350 anak, NTT menari yang terdiri dari 1.800 orang. Di spot itu juga ditampilkan instalasi tenun, drumband Kwarda Pramuka serta tarian massal.

Di spot kedua yang terletak di depan Hotel Cendana, ditampilkan drumband SMA Negeri 7 Kupang, Fashion show bersarung, Musik Etnik SMKN 2 Kupang, Komunitas Dansa dan tarian massal.

Di spot ketiga yang berada di depan Rumah Jabatan Gubernur NTT, menampilkan drumband SMP St. Yoseph, Atraksi Tagana, Menari balon bersarung, Hit Bia Band dan Tarian Massal.

Sedangkan di spot keempat, yang terletak di depan rumah dinas Kepala Kejaksaan Tinggi NTT, dipentaskan atraksi beladiri dari SKO Flobamorata, senam bersarung dan tarian massal.

Gubernur Viktor yang didampingi oleh Wakil Gubernur Josef Nae Soi, Ketua TP PKK NTT bersama jajaran Forkopimda NTT dan Wakil Walikota Kupang itu menyempatkan ikut menari dalam tarian massal saat tiba di masing-masing spot.

Selain menari, mereka juga melayani foto selfie saat diminta oleh para peserta festival selama mereka mengelilingi arena festival. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved