Sosialisasi Pengawasan Pemilu, Kampus Sebagai Kekuatan Pengawasan Partisipatif

Frankie juga menantang mahasiswa UKAW Kupang, apakah mampu terlibat dalam pengawasan partisipatif dalam pemilu 2019.

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/OBY LEWANMERU
Rektor UKAW, Frankie J Salean (kedua dari kanan) sedang menyampaikan materi pada acara sosialisasi pengawasan Pemilu yang digelar Bawaslu NTT di Aula Kampus UKAW, Rabu (27/2/2019) 

Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pemilu, Kampus Sebagai Kekuatan Pengawasan Partisipatif

POS-KUPANG.COM|KUPANG -- "Kampus harus menjadi kekuatan pengawasan partisipatif dalam pemilu. Karena itu , kampus juga terlibat aktif dalam pengawasan pemilu 2019 ini," .

Hal ini disampaikan Rektor UKAW, Frankie J Salean,S.E,M.P pada acara sosialisasi kerjasama pengembangan pengawasan partisipatif di UKAW, Rabu (27/2/2019).

Sosialisasi ini dipandu oleh Wakil Rektor III UKAW, Otlief J.R. Wewo,S.H,M.Hum.

Frankie tampil pertama dengan materi Peranan Perguruan Tinggi (PT) pada pengawasan partisipatif dalam pemilu 2019.

Menurut Frankie, peran UKAW dalam pengawasan Pemilu 2019 didasari pada tugas kampus dalam mengemban Tri Dharma PT.

"Mengapa UKAW juga terlibat dalam pengawasan pemilu, karena tri dharma PT itu ada tiga dan salah satunya pengabdian pada masyarakat. Kita turut bergumul dengan persoalan masyarakat termasuk pemilu," kata Frankie.

Dikatakan, pergumulan itu, saat ini asalah mengahadapi Pemilu legislatif dan Pilpres. Sementara di Kampus ada nilai-nilai seperti nilai etika, moral dan tentu dalam menghadapi pemilu perlu diperhatikan.

"Nilai keadilan dan kejujuran juga penting, sehingga civitas akademika pun harus terlibat menjaganya," kata Frankie.

Polda NTT Sebut NTT Rawan Politik Identitas

TRIBUN WIKI: Ini Tempat Favorit Sup Ubi di Kota Kupang

Lembaga WHO Mengutuk Kekerasan terhadap Pekerja Kesehatan

Presiden Amerika Serikat Donal Trump Tiba di Vietnam untul Bertemu Pemimpin Korut

Dia mengakui, dengan perkembangan teknologi informatika saat ini, banyak berkembang berita bohong/hoax,karena itu kampus harus bisa menolak. Mahasiswa juga, lanjutnya, harus bersikap kritis.

"Kita berharap pemilu tahun ini adalah pemilu berkualitas dan bermartabat. Jangan sampai kita turut bermain di dalamnya, tanpa memperhatikan soal asas kejujuran dan keadilan," ujarnya.

Frankie juga menantang mahasiswa UKAW Kupang, apakah mampu terlibat dalam pengawasan partisipatif dalam pemilu 2019.

Dia mengatakan, sikap kampus, yaitu pertama, sikap netralitas dalam kampus, sehingga tidak boleh berpolitik praktis. Perlu juga berperan dalam pelaksanaan pemilu dalam hari H pencoblosan, dan juga menyampaikan pendidikan bagi pemilih pemula.

Selain Rektor UKAW, dua pemateri lain, yakni Jefri Gala dari KPU NTT dam Jemris Fointuna dari Bawaslu NTT.
Fendi Bia, salah satu mahasiswa Fakultas Hukum UKAW menanyakan soal dosen UKAW yang mengikuti politik seperti caleg. " Apakah kalau ada dosen atau pegawai UKAW ikut caleg, apakah harus undur diri atau bagaimana," tanya Fendi.

Saat itu, Rektor UKAW, Frankie Salean mengatakan, berkaitan dengan aturan kampus, maka apabila yang terlibat politik praktis diwajibkan mengundurkan diri.

Ketua PN Labuan Bajo Berharap Tidak Ada OTT Oleh Saber Pungli di Daerah Itu

Pengurus Baru Ormawa STKIP CBN Dilantik

Mauricio Pochettino: Tottenham Ingin Melupakan Kekalahn Pahit

"Di UKAW ada tiga caleg dan kita minta mundur, saya sudah minta undur diri sementara,kalau tidak saya yang kasih mundur. Karena secara struktural yang bersangkutan memiliki kekuasaan yang berpengaruh di kampus," kata Frankie.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved