Breaking News

Mengkhawatirkan Sampah Plastik di Teluk Maumere

Berbagai jenis sampah plastik yang bersumber dari daratan atau dibaung dari kapal-kapal yang lalu lalang di Teluk Maumere, Pulau Flor

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/EGINIUS  MO’A
Direktris  Bank Sampah  Flores,  Susi Koopman  bersama dua  anak  pemungut sampah plastik di  pantai Teluk  Maumere, Jumat  (22/2/2019). 

Laporan  Wartawan  Pos-kupang.com, Eginius  Mo’a

POS-KUPANG.COM, MAUMERE---Berbagai  jenis   sampah plastik   yang bersumber  dari  daratan atau  dibaung  dari kapal-kapal  yang lalu lalang  di Teluk   Maumere,  Pulau  Flores, Propinsi Nusa Tenggara  Timur   (NTT)  mengkhawatirkan   ekosistim di  perairan  itu.  

Di  Teluk ini   hidup berbagai  terumbu  karang  yang menjadi  masa  depan pariwisata   Sikka.

Sampah-sampah  itu  bisa disaksikan ketika   musim barat. Arus laut akan membawa  berbagai  jenis sampah plastik  ke pesisir  pantai.   

Mauricio Pochettino: Tottenham Ingin Melupakan Kekalahn Pahit

Lionel Messi Bujuk Neymar Bergabung ke Barcelona, Ini Ceritanya

“Kita  lihat  pada musim  barat  banyak  sekali  sampah plastik di pantai. Pembuangan  sampah yang tidak  benar berdampak  pada kesehatan,mencemarkan lingkungan,  pariwisata dan kerusakan  biota laut,” kata  Direktris Bank Sampah  Flores,  Susi Koopman kepada  POS-KUPANG.COM,  Rabu (27/2/2019)   di  Maumere.  

Susi  mengatakan, Bank  Sampah  Flores  punya  komunitas  Maumere Snorkling Community. Setiap kali  wisatawan yang  hendak  melakukan  snorkeling sekalian  memungut  sampah di dalam  laut. Namun  berapa  kuat  mereka bisa memungut sampah di dasar laut.

“Wisatawan kami  bawa ke pulau.  Kalau bukan musim   barat, snorkeling sekalian ambil sampah.  Tragis memang terumbu karang ditutup pempers  yang ada karetnya. Ada  plastik dan  botol  banyak  sekali,” beber Susi..

Menurut  Susi,  sampah plastik   bisa  mencemari air. Namun,   untuk mengetahui lebih  detail apakah  mengkhawatirkan perlu  pemeriksaan laboratorium apakah  ada sat   berbahaya atau mercuri.

“Yang jelas ada microplastic. Kalau   tidak  diatasi  sejak saat sekarang,suatu waktu akan menjadi  microplastik.  Kemudian dimakan   oleh ikan. Ikan  dimakan oleh manusia. Tentu menakutkan,” tegas  Susi.*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved