FPPN Bilang Bupati dan Wabup Nagekeo Ciptakan Konflik dan Tipu Masyarakat
Aksi demonstrasi yang dilakukan terkait pemberhentian dan perekrutan baru Tenaga Harian Lepas (THL) tahun 2019 oleh Pemda Nagekeo
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
FPPN Bilang Bupati dan Wabup Nagekeo Ciptakan Konflik dan Tipu Masyarakat
POS-KUPANG.COM | MBAY -- Ratusan lebih orang yang tergabung dalam Forum Pemuda Peduli Nagekeo (FPPN) menggelar demonstrasi di Kota Mbay Kabupaten Nagekeo, Selasa (26/2/2019) sekitar pukul 10.00 Wita.
Aksi demonstrasi yang dilakukan terkait pemberhentian dan perekrutan baru Tenaga Harian Lepas (THL) tahun 2019 oleh Pemda Nagekeo yang menurut FPPN syarat kepentingan.
Aksi demonstrasi tersebut dimulai pukul 10.00 Wita dengan rute jalan L.B Moerdani- Jalan Jendral Soeharto- Jalan Abdullrahman Wahid, Jalan Jakarta, Jalan Pamuka, Kantor Bupati Nagekeo dan Kantor DPRD Nagekeo.
• Dr. Ida : Pasien Membludak Kami Terpaksa Rawat di Lorong
• TRIBUN WIKI : Nale Simbol Kesuburan dan kemakmuran, Duli Gere, Duli Gere
• Pol PP Kota Kupang Datangi Dua Titik Pemeliharaan Ternak Babi
Peserta aksi dikawal ketat pihak kepolisian dari Polres Ngada dan dari Polsek Aesesa.
Mereka tampak berkonvoi dan menyampaikan tuntutan mereka kepada bupati Nagekeo.
Mereka menyebutkan (Forum Pemuda Peduli Nagekeo) Bupati Johanes Don Bosco Do dan Wakilnya Marianus Waja menipu masyarakat Nagekeo.
"Saat masa kampanye pada Pilkada kali lalu, Bupati Don dan Wabup Marianus menjanjikan bakal mengosongkan pengangguran di Kabupaten Nagekeo. Tapi mana Buktinya? Bupati Don dan Wabup Marianus malah memecat 1.046 THL lingkup Pemkab Nagekeo tahun 2019 ini.Mana janji Bupati dan Wakil Bupati dikatakan nol pengangguran?," ungkap orator aksi, Agustinus Bebi Daga saat itu melalui pengeras suara.
Saat itu juga, sebagian anggota FPPN berteriak “bupati dan wakil bupati tipu”
• Waspada! Tiga Perairan NTT Ini Tinggi Gelombangnya Mencapai 2,5 Meter
• Dari SLB B Karya Murni Ruteng : Kami Ingin Anak-Anak Ini Punya Talenta dan Kemampuan
Gusti yang adalah mantan THL mengatakan, Pemda Nagekeo hanya merekrut orang untuk ditempatkan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, serta Sat Pol PP dan Damkar tanpa melalui seleksi atau sistem rekruitmen yang jelas.
Ia menilai proses rekrutmen tersebut tidak transparan dan tidak terbuka.
Menurut Gusti perekrutan THL yang baru pada tahun 2019 syarat kepentingan yang dan dinilai adanya diskriminasi terhadap mantan THL sebelum-sebelumnya.
“Kami menilai bahwa telah terjadi diskriminasi dalam perekrutan THL yaitu Pemda Nagekeo memutuskan untuk merekrut THL baru tanpa mempertimbangkan pengabdian, pengalaman, kualitas, kompetensi, skill dan kemampuan tenaga harian lepas yang sebelumnya telah mengabdi dan mengajukan lamaran,” urai Gusti.
• Ramalan Zodiak Hari Ini, Rabu 27 Februari 2019, Pisces Harus Bergerak, Taurus Kreatif
• Akbar Tanjung Berkunjung ke Belu Hari Ini. Ini Tujuannya
Gusti menyebutkan, ada THL yang orangtuanya sudah meninggal karena memperjuangkan pembentukan Kabupaten Nagekeo malah tidak diakomodir. Mereka malah diganti oleh orang baru yang entah dari mana. Sangat disesalkan.
"Apa beda kami dengan mereka itu. Kami jug putra-putri Nagekeo. Misalnya di Dinas PUPR salah satu THL yang orangtuanya meninggal dunia gara-gara memperjuangkan pembentukan Nagekeo," ujarnya.