Bengkel APPeK Beri Pelatihan Kampanye terhadap Caleg Perempuan, Ini Imbauan Emi Nomleni

Bengkel APPeK Beri Pelatihan Kampanye terhadap Caleg perempuan, Ini Imbauan Emi Nomleni

Penulis: Lamawuran | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Ambuga Lamawuran
Emi Nomleni 

Bengkel APPeK Beri Pelatihan Kampanye terhadap Caleg perempuan, Ini Imbauan Emi Nomleni

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Bengkel APPeK menggelar Kegiatan Pelatihan Kampanye Pemilu Bersih dan Teknik Mendapatkan Suara Tanpa Uang Bagi Calon Legislatif Perempuan di Provinsi NTT di Hotel Ima, Kamis (21/2/2019).

Kegiatan itu menghadirkan 82 caleg perempuan di tiap tingkat, baik nasional, provinsi, maupun kabupaten.

Raih Penghargaan Akuntabilitas Kinerja dari Menteri PAN RB, Bupati Kamelus Apresiasi Stafnya

Laurensius Say Rani dalam kesempatan itu mengatakan, perempuan memiliki sisi humanisme yang selama ini diredam.

"Dalam kontestasi pemilu hal itu yang kita dorong. Bengkel APPeK jadi satu bagian kecil dalam mendorong hal ini. Semua komponen harus dorong, pemerintah, masyarakat, dan partai politik. Selama ini orang tidak pernah pikirkan esensi dari demokrasi. Demokrasi itu jalan pertarungan. Bukan jalan tunggal," katanya, Kamis (21/2/2019).

Wabup TTS Minta BWS NT II NTT Ambil Sikap Terkait Sedimen Lumpur di Saluran Irigasi Bena

Dia jelaskan, tugas para caleg yang hadir waktu itu ialah memenangkan pemilu tanpa melakukan praktik politik uang.

Mengenai praktik politik uang yang selalu terjadi, Laurensius mengungkapkan tiga alasan teoritik.

"Pertama, hal itu terjadi kalau masyarakat belum modern. Ada kemiskinan, ada tingkat pendidikan yang rendah, politik uang bisa terjadi. Politik sosial terjadi kalau konteks sosial beluk berubah. Kedua, dari sisi budaya. Ada skema yang disebut patron klien. Maksudnya, kalau saya punya uang, saya banyak pengikut. Ada juga katakan, politik uang adalah bagian dari masyarakat itu. Misalnya siri pinang. Orang kemudian menganggap wajar dalam kehidupan kita. Alasan yang agak aneh kalau tidak dipraktikkan," ujarnya.

"Alasan ketiga, argumen institusional. Karena sistem kota adalah kompetensi, teman-teman boleh bertarung. Maka dia bisa lakukan politim uang untuk menang," ungkapnya.

Hadir pada kesempatan itu Emi Nomleni. Mama Emi, sapaan akrabnya, mengatakan perempuan kemampuan untuk berkembang.

"Dan jangan pernah ragu-ragu untuk maju. Kalau ada pihak lain yang lakukan kecurangan, jangan terlalu buang energi untuk memberikan laporan. Tetaplah bekerja untuk menang," ujar mantan DPRD NTT dua periode itu.

Dia pun menghimbau agar tiap caleg perempuan yang hadir, menjadi dirinya sendiri.

"Jangan berusaha menjadi orang lain. Tetaplah jadi diri sendiri dan berusaha menangkan pertarungan ini," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ambuga Lamawuran)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved