Tawuran antar SMA di Kupang, Komite SMKN 2 Anjurkan Siswa Pimpin Doa Bersama Tiap Pagi
Paling tidak, kalau bisa di sekolah tiap murid dikasih waktu memimpin doa tiap hari. Supaya mereka belajar berdoa. Artinya pembelajaran karakter
Penulis: Lamawuran | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ambuga Lamawuran
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Ratusan Siswa SMKN 2 Kota Kupang NTT menyerang SMAN 4 Kota Kupang, NTT, Sabtu (16/2/2019) pagi. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 Wita.
Kejadian ini menuai komentar banyak pihak. Sekretaris Komite SMKN 2 Kupang, Marsel Angkat, sewaktu dihubungi mengharapkan adanya aturan dari guru kepada siswa untuk bisa memimpin doa bersama bergantian tiap hari.
"Paling tidak, kalau bisa di sekolah tiap murid dikasih waktu memimpin doa tiap hari. Supaya mereka belajar berdoa. Artinya pembelajaran karakter selama ini sangat minim. Orang itu kalau kerohaniannya lebih besar, lebih bagus. Kalau rohani bagus, jasmani dengan sendirinya mengikuti. Kalau jasmani saja, dia cenderung ke arah keduniawian," kata Marsel, Minggu (17/2/2019).
Selain itu, katanya, dalam pembelajaran bahasa Indonesia pun haruslah diajarkan drama-drama yang mengandung nilai kebersamaan.
"Ataupun dalam kegiatan kepramukaan, bisa ditingkatkan nilai-nilai seperti itu," ucapnya.
• Di Kabupaten Kupang, Pembangunan Gedung Gereja GMIT Moria Baitiri Habiskan Anggaran Rp 1,2 Miliar
Dia katakan, para orangtua siswa sebagian besar tidak menamatkan pendidikan kesarjanaan.
Sehingga, peran guru di sekolah sangat diandalkan.
"Kemudian perbanyak sharing antar mereka. Tiap agama kan bisa berkumpul dan melakukan sharing sehingga kerohanian mereka bertambah baik. Apalagi pelajaran agama di sekolah kan tiap minggu satu kali jadi susah," katanya. (*)