Puisi Doa Yang Ditukar Digoreng, Fadli Zon Merasa Difitnah, Ini 17 Cuitan Pembelaannya
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon akhirnya memberikan klarifikasi dan pembelaan terkait dengan puisi Doa Yang Ditukar.
Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Hasyim Ashari
Puisi Doa Yang Ditukar Digoreng, Fadli Zon Merasa Difitnah, Ini 17 Cuitan Pembelaannya
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon akhirnya memberikan klarifikasi dan pembelaan terkait dengan puisi Doa Yang Ditukar.
Puisi Doa Yang Ditukar menurut Wakil Ketua DPP Gerindra ini, telah digoreng pihak-pihak lain.
"Puisi sy, "Doa yang Ditukar", hingga hari ini terus digoreng oleh pihak-pihak tak bertanggung
jawab untuk menyebarkan fitnah dan memanipulasi informasi," tulis Fadli Zon di akun Twitter miliknya.
Ia pun mengaku difitnah telah menyerang KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen.
• Juventus vs Frosinone, Gol dan Umpan Ronaldo Menangkan si Nyonya Besar
• Turki-Ankara Mendukung Teheran dalam Memerangi Terorisme
"Sy difitnah sbg telah menyerang K.H. Maimoen Zubair melalui puisi tsb. Tuduhan tsb sangat tidak masuk akal, mengingat sy sangat menghormati K.H. Maimoen Zubair dan keluarganya," tulisnya lagi.
"Untuk menghindari agar fitnah tsb tak dianggap sbg kenyataan, saya merasa perlu untuk menyampaikan klarifikasi tertulis sbg berikut," tulis Fadli Zon.
1) Sy sangat menghormati K.H. Maimoen Zubair, baik sbg ulama, maupun sbg pribadi yg santun dan ramah.
Beberapa kali sy bertemu dengan beliau. Beberapa di antaranya kebetulan bahkan bertemu di tanah suci Mekah, di pesantren Syekh Ahmad bin Muhammad Alawy Al Maliki, di Rusaifah.
2) Di tengah pembelahan dikotomis akibat situasi perpolitikan di tanah air, sy sllu berpandangan agar penilaian kita thdp para ulama sebaiknya tdk dipengaruhi oleh penilaian atas preferensi politik mereka.
Hormati para ulama sama sprti menghormati para guru atau orang tua kita.
• Hama Aspidiotus Destructor Serang Tanaman Kelapa di Lembata
• Ganjar Imbau Masyarakat Cerdas Memilih Pemimpin, dan Tidak Ikut Menyebarkan Berita Bohong
3) Justru krn sy sgt menghormati K.H. Maimoen Zubair, sy tdk rela melihat beliau diperlakukan tdk pantas hanya demi memuluskan ambisi politik seseorang ataupun sejumlah orang.
Inilah yg mendorong sy menulis puisi tsb. Sy tdk rela ada ulama kita dibegal n dipermalukan semacam itu.
4) Secara bahasa, puisi yg sy tulis tidaklah rumit.
Bahasanya sengaja dibuat sederhana agar dipahami luas. Hanya ada tiga kata ganti dlm puisi tsb, yaitu "kau", "kami" dan "-Mu".