Puisi Doa Yang Ditukar Digoreng, Fadli Zon Merasa Difitnah, Ini 17 Cuitan Pembelaannya

Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon akhirnya memberikan klarifikasi dan pembelaan terkait dengan puisi Doa Yang Ditukar.

Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Hasyim Ashari
KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
Puisi Doa Yang Ditukar Digoreng, Fadli Zon Merasa Difitnah, Ini 17 Cuitan Pembelaannya 

Tak perlu punya keterampilan bahasa yg tinggi untuk mengetahui siapa "kau", "kami" dan "-Mu" di situ.

5) Apalagi, dalam bait ketiga, sy memberikan atribut yang jelas mengenai siapa "kau" yang dimaksud oleh puisi tersebut.

Jadi Runner Up ke 4, Inilah Fakta & Potret Magdalena Rosari Ndona, Perwakilan NTT di Miss Indonesia

Memerangi Terorisme, Memulihkan Keamanan Suriah adalah sasaran bersama

6) Pemelintiran seolah kata ganti "kau" dalam puisi tersebut ditujukan kepada K.H. Maimoen Zubair jelas mengada-ada dan merupakan bentuk fitnah.

7) Tuduhan tsb bukan hanya telah membuat sy tidak nyaman, tapi juga mungkin telah membuat tidak nyaman keluarga K.H. Maimoen Zubair.

Kami dipaksa seolah saling berhadapan, padahal di antara kami tidak ada masalah dan ganjalan apa-apa.

8) Keluarga K.H. Maimoen Zubair, melalui puteranya, K.H. Muhammad Najih Maimoen, telah memberikan penjelasan bahwa beliau menerima klarifikasi saya bahwa kata ganti "kau" memang tidak ditujukan kepada K.H. Maimoen Zubair.

9) Tanpa klarifikasi dari sayapun, beliau sendiri berpandangan jika kata ganti "kau" memang ditujukan kepada orang lain, bukan Mbah Moen.

Mathias Beyeng: Hama Aspidiotus Destructor Itu Kutu yang Punya Perisai

Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Kabar Duka Datang dari Presiden Jokowi Jelang Debat Capres

Beliau jg menjelaskan jika aksi massa yg telah menggoreng isu ini bukan berasal dari kalangan santrinya, melainkan digoreng oleh pihak luar.

10) Sekali lagi sy sampaikan bahwa puisi itu sama sekali tidak pernah ditujukan kepada K.H. Maimoen Zubair.

Penjelasan ini sejak dini juga telah sy sampaikan kepada Menteri Agama @lukmansaifuddin saat ia tabayun melalui akun media sosialnya.

11) Sudah saya jawab dengan tegas dalam tabayun bahwa kata ganti "kau" pada puisi itu adalah "penguasa", bukan K.H. Maimoen Zubair.

13) Guru-guru sy banyak berasal dari ulama dan kyai NU, termasuk almarhum K.H. Yusuf Hasyim, putra Hadratus Syekh K.H. Hasyim Asy'ari.

Saya juga bersahabat karib dengan K.H. Irfan Yusuf dan keluarganya, yang merupakan cucu Hadratus Syekh K.H. Hasyim Asy'ari.

Foto-Foto Kebersamaan Puput Nastiti Devi dan Veronica Tan, Bikin Baper

BREAKING NEWS: Demam Berdarah Renggut Nyawa Dua Anak di Sikka

14) Begitu juga halnya dgn putera pendiri NU yang lain. K.H. Hasib Wahab Abdullah, yg merupakan putera K.H. Wahab Hasbullah, adlh sahabat sy sejak puluhan tahun silam.

Sy bahkan pernah jadi Dewan Penasihat Pencak Silat NU Pagar Nusa. Itu sebabnya sy juga sangat menghormati NU.

15) Itu sebabnya sy tidak pernah mendudukan para ulama dan kyai berdasarkan preferensi politiknya.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved