Ini Yang Dilakukan SMA Negeri 4 Kupang Saat Gelar Pensi

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricardus Wawo

POS-KUPANG.COM|KUPANG - Para siswa Kelas XII IPA 4 Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Kupang memberikan sebuah kejutan mengharukan saat tampil dalam acara Pentas Seni (Pensi) di halaman sekolah tersebut, Jumat (15/2/2019).

Pensi kali ini mengusung tema 'Akhir Sekolah Yang Menyenangkan'.

Menyanyikan lagu berjudul 'Hidup Berawal dari Mimpi' yang dipopulerkan Bondan Prakoso, para siswa yang mengenakan pakaian kasual ini mampu menghibur para penonton.

• Sedang Salat di Mesjid, Pria Ini Tewas Dibacok Tetangganya, Ternyata Motifnya Begini

Tak hanya itu di akhir lagu mereka pun turun dari panggung dan menjemput guru wali kelas mereka, John Toisuta, naik ke panggung dan bernyanyi bersama.

Penampilan para siswa Kelas XII IPA 4 berhasil memukau dan menarik perhatian para penonton yang terdiri dari para siswa kelas X dan kelas XI serta para guru.

Pertunjukkan siswa kelas XII IPA 4 tersebut adalah satu dari 15 pertunjukan dalam Pensi yang meriah tersebut.

Guru Seni Budaya SMAN 4, Marianus Seong Ndewi, kepada Pos Kupang, mengatakan pentas tersebut dikemas menjadi ujian praktek kesenian bagi para siswa.

• Ahok BTP dan Puput Nastiti Devi Dikabarkan Sudah Menikah 15 Februari 2019, Benarkah?

"Masing-masing kelas menyiapkan satu mata acara. Hebatnya semua acara itu mereka rancang sendiri konsepnya. Saya sebagai guru hanya memberi masukan sedikit saja," katanya.

Menurut Marianus, para peserta Pensi memang hanya berasal dari Kelas XII dan sudah dipersiapkan sejak bulan Oktober tahun lalu.

Uniknya, kata Marianus, sejumlah siswa di sekolah tersebut yang sudah dicap sebagai siswa yang nakal justru dalam Pensi berani tampil memukau.

Secara tidak langsung, katanya, panggung Pensi membuka mata para guru bahwa setiap anak mempunyai kemampuan dan ciri khas yang berbeda.

• Ramalan Cinta Akhir Pekan, Sabtu 16 Februari 2019, Aries Intim dengan Seseorang, Leo di Ujung Jari

Secara pribadi, dia menilai Pensi mampu memacu kreativitas para siswa dan menjadi bahan referensi bagi siswa yang lain.

"Siswa itu bisa bekal seni ketika mereka tamat dari sekolah ini. Dari sini mereka bisa membuat inovasi," katanya.

Kepala SMAN 4 Kupang, Agustinus Bire Logo, mengakui hal yang sama. Dari pentas tersebut, dia percaya kalau setiap anak memiliki kemampuan dan ciri khas yang berbeda.