Nelayan Tewas Mengenaskan dengan Kondisi Tubuh Hancur Saat Mencari Ikan, Ini Dugaan Kepala Dusun

Nelayan Tewas Mengenaskan dengan Kondisi Tubuh Hancur Saat Mencari Ikan, Ini Dugaan Kepala Dusun

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com/Shutterstock
Ilustrasi ledakan 

Nelayan Tewas Mengenaskan dengan Kondisi Tubuh Hancur Saat Mencari Ikan, Ini Dugaan Kepala Dusun

POS-KUPANG.COM | POLEWALI MANDAR - Rijal (27), nelayan asal Dusun Lendang, Pulau Battoa, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, dilaporkan tewas terkena ledakan bom saat korban tengah mencari ikan di wilayah perairan Pulau Battoa, Polewali Mandar, Selasa (12/2/2019) petang.

Kepala Dusun Lendang, Darus menuturkan, korban tengah mencari ikan sendiri menggunakan perahu kecil. Saat sedang melihat gerombolan ikan, korban lupa jika sumbu bom ikan ditangannya telah dibakar dan akhirnya meledak.

Anggota ISIS Asal Indonesia Tewas Terkena Peluru Tank di Suriah, Ini Identitasnya

Korban tewas secara mengenaskan dilokasi kejadian. "Anggota tubuhnya hancur," kata Darus.

Korban kemudian dievakuasi sejumlah nelayan setempat yang kebetulan juga mencari ikan tidak jauh dari lokasi terjadinya ledakan bom ikan tersebut.

Kasat Polair Polman AKP Jubaidi membenarkan adanya kejadian tersebut. Anggotanya masih melakukan penyelidikan di rumah duka dan lokasi kejadian.

Dianggap Gagal Menunjukkan Kemampuan, Kapten Zoe Kotnik Dicopot Setelah 2 Pekan Menjabat

"Ya benar, yang baru terkonfirmasi hanya 1 orang saja yang meninggal. Dugaan sementara akibat ledakan bom ikan," kata Jubaidi.

Ia belum mengetahui pasti kronologi kejadian tersebut. Untuk menyimpulkan kronologi peristiwa, polisi sedang melakukan penyelidikan dan memintai keterangan sejumlah saksi-saksi.

"Saya masih menunggu laporan dari anggota. Agar tidak simpang siur, tunggu laporan lengkapnya" kata dia.

Kapolsek Binuang Iptu Mahyuddin juga tidak mengetahui persis kronologis kejadiannya, sebab pihak keluarga tertutup.

Pihak kepolisian masih sulit melakukan identifikasi karena pihak keluarga menolak untuk divisum. Jenazah korban langsung dimakamkan ditempat pemakaman umum setempat.

"Keluarga menolak untuk diautopsi. Mereka juga tertutup dan melarang dan tidak mau diambil foto korban," ungkap dia.

Pihak keluarga juga menolak untuk dimintai keterangan. Korban meninggalkan seorang istri bernama Indah dan 3 orang anak yang masih kecil. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved