Anda Perlu Simak Info Praktis Ini, Bahayanya Gendong Bayi Sambil Diayun
Info praktis ini mungkin bisa memperkaya pengalaman siapa saja yang biasa menggendong bayi.
Anda Perlu Simak Info Praktis Ini, Bahayanya Gendong Bayi Sambil Diayun
POS-KUPANG.COM--Info praktis ini mungkin bisa memperkaya pengalaman siapa saja yang biasa menggendong bayi.
Sejak melahirkan anak, para ibu pasti akan mengendongnya.
Menggendong bayi dengan cara mengayun seolah menjadi kebiasaan orang Indonesia.
Terutama, ketika hendak menidurkan, atau sekadar menenangkannya kala rewel.
Tetap, ternyata ada bahaya di balik cara menggendong bayi dengan cara mengayun.
• Anggota TNI Bantu Pembangunanan Masjid di Ndona
• Pria Ini Tewas dengan Luka Sabetan Benda Tajam di Leher, Gara-gara Utang Segini
Salah satu bahaya menggendong bayi dengan cara mengayun adalah shaken baby syndrome.
Dilansir TribunStyle.com dari klikdokter.com, shaken baby syndrome disebut juga sebagai abusive head trauma.
Yakni, cedera otak yang disebabkan guncangan hebat di kepala.

Ketika bayi mengalami guncangan, otak mengalami pergeseran dan membentur tulang tengkorak, sehingga terjadi robekan saraf dan pembuluh darah yang berakibat pada pendarahan otak.
Sindrom ini paling sering terjadi pada anak di bawah usia 2 tahun.
Dikarenakan, ukuran kepala mereka masih cenderung lebih besar dibanding tubuhnya.
Masalah serius yang ditimbulkan dari shaken baby syndrome di antaranya kerusakan otak, pendarahan otak, hingga mata, kebutaan, kelumpuhan, epilepsi/kejang, hingga kematian.
Ada dua gejala yang ditunjukkan dari shaken baby syndrome, yaitu gejala ringan dan berat.
• Cancer dan 4 Zodiak Ini Paling Gampang Panik Dan Ketakutan, Kamu Termasuk?
• Negara Ini Beri Gaji Khusus Pengangguran Rp 8,8 Juta Sebulan Selama Dua Tahun, Efektif?
Gejala ringan di antaranya, bayi rewel atau mengantuk, sulit makan, dan terlihat pucat.