Daging Ayam Jadi Penyumbang Inflasi Di Provinsi NTT
Daging ayam ras selalu menjadi komoditas pangan penyumbang inflasi tertinggi di NTT

Daging Ayam Jadi Penyumbang Inflasi Di Provinsi NTT
Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Yeni Rachmawati
POS-KUPANG.COM | KUPANG- Daging ayam ras selalu menjadi komoditas pangan penyumbang inflasi tertinggi di NTT. Kontribusi daging ayam terhadap inflasi di Provinsi NTT terjadi pada pertengahan tahun seperti libur Idul Fitri dan liburan sekolah serta akhir tahun pada Natal dan Tahun Baru.
Hal ini disampaikan Kepala Kantor Perwakilan BI NTT, Naek Tigor Sinaga, pada Focus Group Discussion (FGD) Pengendalian Harga Daging Ayam Ras dan Telur Ayam Ras Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi NTT, Jumat (1/2/2016).
Bulan Desember 2018, kata Tigor, Daging ayam ras menyumbang 0,44% dari inflasi Desember sebesar 1,84%. Selain menjadi pendorong inflasi, level harga daging ayam ras di NTT juga relatif lebih tinggi dibanding daerah lainnya.
• Harga Daging Ayam Broiler di Kupang Tembus Rp 120.000 Per Ekor, Apa Penyebabnya?
• Gubernur Viktor Laiskodat : NTT Harus Mandiri Telor dan Daging Ayam
FGD dihadiri oleh Bappeda/Tim NTT Bangkit, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Samuel Rebo, Kepala Biro Kerjasama, Dr Lery Rupidara, Biro Perekonomian, Johny Waleng, Dinas Peternakan, Tay Renggi, Dinas Perindustrian, Windi dan Akademisi Undana, Frangky Telupere.
Berdasarkan Press Release yang diterima POS-KUPANG.COM, Rabu (6/2/2019), para peserta FGD mengamini hal tersebut dan mengungkapkan, penyebab harga daging ayam ras di NTT melonjak pada musim-musim tertentu karena belum ada industri pakan ternak, sehingga perlu mendatangkan dari daerah lain. Akibatnya harga daging ayam juga otomatis ikut terdorong naik.
Perwakilan Bappeda, Lucky menambahkan jumlah produksi daging ayam ras di NTT saat ini baru bisa memenuhi 40% kebutuhan masyarakat. Bahkan untuk telur ayam, masih di bawah 1%, sehingga Pemerintah Provinsi sangat concern untuk melakukan pengembangan.
Selain itu, lanjut Tigor, ayam yang dihasilkan masyarakat NTT membuka peluang untuk ekspor ke negara tetangga Timor Leste mengingat kebutuhan daging ayam ras negara tetangga sekitar 80% didatangkan dari Brazil.
• Kenapa Harga Telur dan Daging Ayam Masih Tinggi?
• Anda Wajib Tahu, Cara Mudah Mencuci Daging Ayam Agar Terhindar dari Bakteri Mematikan
"Terkait kurangnya ketersediaan jagung sebagai bahan baku utama pakan ternak, penyebabnya belum ada pull factor bagi petani yaitu industri pakan ternak sehingga dengan hadirnya industri pakan ternak dengan sendirinya produksi jagung akan meningkat," jelas Tigor.
-
Tiga Bulan Menipis, Walde Bersyukur Stok Minyak Tanah Sudah Ada Kembali
-
Tersangka Penadah Barang Curian Motor Honda Supra Fit Diringkus Polisi
-
Meski Ditolak Keluarga, Polisi Tetap Lakukan Autopsi Jenazah Jony Frid
-
Wagub Nae Soi: Bahasa Indonesia Tidak Perlu Pergub
-
Warga Binaan Rutan Bajawa Asal Kabupaten Nagekeo Belum Miliki E-KTP