Tangani Sampah, Dinas Lingkungan Hidup Manggarai Minta Truk dan Sepeda Motor Tiga Roda
Tangani Sampah, Dinas Lingkungan Hidup Manggarai Minta Truk dan Sepeda Motor Tiga Roda
Penulis: Aris Ninu | Editor: Kanis Jehola
Tangani Sampah, Dinas Lingkungan Hidup Manggarai Minta Truk dan Sepeda Motor Tiga Roda
POS-KUPANG.COM | RUTENG - Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Manggarai meminta penambahan armada Sampah di tahun 2019.
Armada Sampah yang diusulkan yakni dua truk, dua amrol dan Sepeda Motor Tiga Roda. "Kami sudah ajukan penambahan armada agar dibahas di sidang perubahan APBD II 2019. Kami sudah siapkan permohonan berupa surat kepada Bupati Manggarai guna dibahas di DPRD Manggarai," kata Plt Kadis LH Manggarai, Si Ketut Suastika kepada POS-KUPANG.COM di Ruteng, Selasa (5/2/2019) siang.
Ia menjelaskan, saat ini dinas sudah memiliki tiga truk, 3 amrol dan 8 sepeda motor tiga roda. "Kita usulkan penambahan guna mengatasi sampah di Kota Ruteng sehingga depo-depo sampah yang sudah kita pasang sampahnya bisa terangkut. Apalagi saat ini pemukiman warga sudah mulai padat sehingga perlu penambahan armada," kata Ketut.
• Mencegah DBD, Bupati Sumba Tengah Intruksikan Warga Bersihkan Lingkungan
Ia mengatakan, untuk tenaga kebersihan sudah ada 62 orang yang saat ini sudah diatur jadwal mengangkut sampah.
"Ada tugas pagi dan sore. Kami sudah bertekad kerja lima hari tapi bersih tujuh hari," tegas Ketut.
• Balik Nama Kepemilikan Tanah di Kota Kupang Dinilai Lamban, Ini Jawaban Tomas More
Ia mengatakan, pihaknya sudah meminta semua lurah bisa membantu dan ke depan bisa turun langsung mengatasi sampah.
"Apalagi tahun ini kelurahan sudah mendapat alokasi dana dalam rangka mengatasi kebersihan," ujar Ketut.
Sementara itu, Yance Janggat, warga Kelurahan Lawir kepada POS-KUPANG.COM di Ruteng meminta dinas teknis bisa menggerahkan semua elemen masyarakat di Kecamatan Langke Rembong mengatasi persoalan sampah.
"Pemerintah tentunya sudah berupaya tapi perlu didukung warga," kata Yance.
Ia menyetujui kalau dinas teknis perlu menambah armada karena pemukiman warga di Ruteng sudah padat saat ini. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)