Gubernur NTT Bantu 100 Juta untuk Pembangunan Gereja Paulus Baki
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat menghadiri acara lelang untuk pengumpulan dana pembangunan Gereja Paulus Baki, Senin ( 28/1/2019) siang.
Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | SOE - Gubernur NTT, Viktor Laiskodat menghadiri acara lelang untuk pengumpulan dana pembangunan Gereja Paulus Baki, Senin ( 28/1/2019) siang.
Dalam kesempatan tersebut, jemaat Klasis Amanuban Tengah Utara tersebut, telah menyiap dua ekor sapi, 39 ekor ayam kampung, dua ekor babi, minyak kelapa, jagung, nyiru dan selendang untuk dilelang guna mengumpulkan anggaran pembangunan gereja.
Gubernur Viktor menjadi orang pertama yang menyumbang 100 juta guna membantu pembangunan gereja paulus Baki.
• Kasat Lantas Polres Manggarai Jadi Dosen di STKIP Ruteng
Waka Polda NTT, Brigjen Polisi Jhoni Asodoma, Bupati dan Wakil Bupati TTS Terpilih, Epy Tahun dan Army Konay, Dandim 1621 TTS Letkol Cpn Rhino Charles Tuwo, Wakapolres TTS, Kompol Herman Bessie, Ketua DPRD TTS, Jean Neonufa dan rombongan dari Kupang dan Kota SoE ikut memberikan sumbangan untuk membantu membangun gereja tersebut. Total sumbangan yang terkumpul dalam kegiatan lelang tersebut mencapai Rp 352 juta.
• Caleg Eks Koruptor Akan Diumumkan di Situs Resmi KPU dan Media Massa
Gubernur Viktor berharap, ke depan gedung gereja yang dibangun tidak menjadi tempat pelaksanaan ritual keagamaan saja, tetapi juga menjadi tempat belajar anak-anak.
Dia menyayangkan bangun gereja yang mewah hanya digunakan sekali seminggu, sedangkan enam hari sisanya dibiarkan menganggur. Oleh sebab itu, ke depan ia berharap Gereja Paulus Baki bisa menjadi tempat belajar anak-anak klasifikasi Amanuban Tengah Utara.
Dia mengaku siapa membantu memfasilitasi seorang guru bahasa inggris untuk mengajar anak-anak Baki bahasa inggris.
"Kalau gedungnya sudah saja saya berharap tidak hanya sebagai tempat perayaan ritual keagamaan saja tetapi juga tempat belajar anak-anak. Gereja harus mengambil bagian dalam mencerdaskan kehidupan anak-anak dan memberdayakan masyarakat sekitar," ungkap Gubernur Viktor.
Ketua Panitia Pembangunan Gereja, Orias Taneo dalam laporannya mengatakan, gedung Gereja Paulus Baki yang lama sudah tidak layak sehingga jemaat bersepakat untuk membangun gedung yang baru.
Tahun 2013, dilakukan peletakan batu pertama, namun sayangnya, usai acara peletakan batu pertama pembangunan gedung gereja terhenti.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan pembangunan gedung gereja terhenti di antaranya, sebagian jemaat tidak setuju gedung gereja lama dibongkar sebagai konsekuensi pembangunan gedung gereja baru, sumber daya manusia yang rendah, masa transisi pendeta dan lemahnya koordinasi.
"Kita berharap, dengan adanya kedatangan Pak Gubernur NTT ke Gereja Paulus Baki bisa mempercepat pembangunan Gereja Paulus Baki. Kami ucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Pak Gubernur dan seluruh rombongan. Semoga gedung ini bisa segera selesai sehingga jemaat bisa beribadah dengan lebih nyaman," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)