Berita Kota Kupang

Para Pengendara Sepeda Menghindar, Pasir dan Kerikil Meluber di Jalan Bundaran PU - TDM Kupang

Di beberapa titiknya tampak air tergenang. Luberan pasir dan kerikil itu terhampar sepanjang lebih dari dua puluh meter di atas aspal.

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/RYAN NONG
Jalan jalan di kota Kupang pasca hujan panjang pada Sabtu (22/12/2018). Gambar diabadikan pada Minggu (23/12/2018) pagi. 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Minggu pagi di ruas jalan Bundaran PU Kelurahan Tuak Daun Merah (TDM) Kecamatan Oebobo Kota Kupang tampak tidak begitu ramai. Berangkat dari arah patung Tirosa, sebagian tanah di sisi kiri dan kanan jalan raya menuju Oebufu itu masih tampak basah.

Persis sampai di depan gerai Brutus Chiken 03 yang berada di seberang Jalan TDM II, tampak pasir, kerikil dan luberan batu memenuhi jalan raya. Di beberapa titiknya tampak air tergenang. Luberan pasir dan kerikil itu terhampar sepanjang lebih dari dua puluh meter di atas aspal.

Mobil-mobil yang mencapai dan akan melewati jalur itu tampak menurunkan lajunya, mereka bergerak pelan melintasi pasir, kerikil dan batu yang tercecer di jalan itu.

Demikian pula sepeda motor. Bahkan tidak sedikit pengendara sepeda motor yang coba menghindari genangan serta hamparan pasir beserta kerikil itu. Beberapa pengendara mencoba menerobos jalur kiri di sisi jalan raya.

Pasir kerikil dan batu itu memang baru terlihat meluber memeniuhi jalan pada Minggu pagi itu setelah hampir seharian pada Sabtu (22/12/2018), hujan mengguyur Kota Kupang tanpa jeda.

Hujan yang turun sejak pukul 14.00 Wita itu baru berhenti setelah tercurah hampir delapan jam.

Berdasarkan keterangan Stasiun BMKG El Tari Kupang, peningkatan curah hujan yang ditandai dengan terjadinya hujan panjang (hujan dalam durasi lama) pada Sabtu (22/12/2018) siang hingga malam ternyata disebabkan oleh sistem tekanan rendah di wilayah Australia Utara.

Di bagian lain dari jalan Bundaran PU persis di depan Gang Rantai Damai II, pemandangan mirip pun nyaris terlihat. Pasir dan kerikil memenuhi badan jalan, ketebalannya mencapai 10 hingga 15 centimeter.

Tapaleuk : Katong pi Open House

Hujan Deras. Markus Umbu Tarra Tewas Setelah Terseret Air dalam GOT

Di Jalan Amabi Kelurahan Oepura, tampak di beberapa titik, beberapa warga membersihkan tepi selokan. Namun, giat itu hanya dilakukan perorangan.

Pantauan POS-KUPANG.COM pada Minggu (23/12/2018) pagi, sepanjang jalur jalur jalan utama tampak bersih, tidak terlihat ada sampah berserakan meskipun seharian sebelumnya diguyur hujan. Hanya di beberapa titik di jalan HR Koroh Oepura, masih tampak karung berisi pasir dan kayu serta batu yang diletakkan sebagai tanggul hidup di depan pagar pagar halaman rumah.

Di Jalan Cak Doko, dari arah Taman Doa hinggga pertigaan Jalan Pemuda, material hasil galian drainase masih berada di tepi badan jalan. Galian tersebut bahkan mengambil sekira satu meter badan jalan yang menyebabkan tempat itu sulit terurai macet. Di ruas lain jalan Cak Doko, persis di depan SPN Polda NTT, pasir dan material pekerjaan trotoar tercecer ke badan jalan.

Salah satu titik genangan yang menjadi langganan banjir rob ketika hujan di Jalan Timor Raya, persis di depan Phoenix Kupang pun masih terlihat tergenang. Namun, pada Minggu pagi, genangan air terlihat tidak lagi tinggi. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)



Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved