Berita Kabupaten Nagekeo Terkini
Kaum Milenial Tidak Boleh Apatis dengan Pemilu
Ketua KPU Nagekeo, Mickael Angelo, menegaskan, para pemilih pemula atau kaum milenial tidak boleh apatis terhadap politik terkait Pemilu 2019.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | MBAY - Ketua KPU Nagekeo, Mickael Angelo, menegaskan, para pemilih pemula atau kaum milenial tidak boleh apatis terhadap politik dan tidak boleh apatis terkait Pemilu 2019.
Angelo mengatakan kaum milenial atau pemula harus ikuti perkembangan dan harus paham tentang tahapan Pemilu 2019 mulai pemilihan DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi, DPR Pusat, DPD dan Pemilihan Presiden serta pemilihan wakil presiden tahun 2019.
"Saya tidak sepakat kalau kaum milenial itu apatis dengan politik. Apatis politik bagi pemilih melinial tidak boleh. Bagaimana kita mau tau rekam jejak seorang calon legislatif jika kalian apatis, kita bukan pemilih tradisional, kita bukan pemilih yang hanya bisa memilih, tapi jadilah pemilih yang mencermati seorang yang anda akan pilih," ungkap Angelo, saat memberikan materi dalam kegiatan sosialiasi pengembangan pengawasan partisipatif pemilih pemula dalam Pemilu tahun 2019 yang digelar oleh Bawaslu Nagekeo di Aula Hotel Sinar Kasih Mbay, Rabu (19/12/2018).
• AMPP Lakukan Ritual Sembelih Ayam Sebagai Protes ke Timsel, Begini Komentar Ketua KPU Mabar
Hadir saat itu para pelajar SMA dilingkup Kota Mbay yang menjadi pemilih pemula. Mickael mengatakan pemilih pemula wajib mengetahui siapa yang akan dipilih. Tidak boleh acuh tak acuh dan menganggap politik sebagai hal yang biasa saja. Gunakan hal pilih sesuai dengan hati nurani masing-masing. Wujudkan Pemilu yang bersih, bebas, jujur dan adil serta demokratis.
Jadilah pemilih yang demokratis sehingga mewujudkan pemilu yang jujur adil sehingga berjalan aman dan lancar. Pemilih pemula harus tau dan mengikuti perkembangan dunia saat ini.
• Metode Kampanye Efektif, Bawaslu NTT Sarankan Caleg Bagi Payung
Sementara Komisioner Bawaslu, Yohanes Emanuel Nane, mengajak para pelajar untuk menyebarluaskan materi sosialisasi kepada para pemilih pemula yang tidak sempat hadir.
Ia mengatakan soal beda pilihan itu hal wajar. Seorang ayah dan anak kalau memang beda pilihan itu hal lumrah. Tidak boleh memaksa sang anak harus ikut pilih salah satu calon yang dinginkan oleh seorang ayah.
"Saat masuk bilik suarapun itu rahasia. Tidak boleh diumbar dan memberikan informasi kepada yang lain. Itu sebuah rahasia. Teman-teman jangan apatis dengan Pemilu 2019," ujar pria yang akrab disapa Joe ini.
Sementara Ketua Bawaslu Nagekeo, Yohanes Nanga, mengatakan Pemilu 2019 menjadi tanggungjawab bersama.
Pemilu 2019 akan terselenggara dengan baik jika semua kita ikut berpartisipasi dalam menyukseskan kegiatan Pemilu.
Apalagi seorang wajib pilih harus ikut mencoblos. Tidak baik kalau seorang wajib pilih untuk gol put. Ajak kaum muda untuk meningkatkan partisipasi dalam Pemilu 2019.
"Pemilih pemula tidak boleh apatis dan tidak boleh gol put. Kita sosialisasikan kepada orangtua, kepada keluarga, mari kita ke TPS nanti di bulan April 2019. Gunakan pilih kita masing-masing dengan baik," ujarnya.
Ia mengatakan wajib pilih bebas menentukan pilihannya. Sampaikan kepada orang orangtua bahwa semua wajib pilih bebas mau pilih siapa.
"Lapor kepada Bawaslu kalau ada orangtua yang paksa kalian untuk memilih calon yang diinginkan orangtua. Bilang saja kepada orangtua kalau mereka paksa akan laporkan kepada Bawaslu. Orangtua tidak boleh memaksa anaknya memilih ikut kehendak, itu merupakan tindakan pidana yang memaksa kehendak orang lain. Kita wujudkan Pemilu Bebas Jujur Adil dan Demokratis," ujarnya.
Ia mengharapkan pelajar yang memiliki hak pilih wajib ikut berpartisipasi dalam Pemilu 2019. Tidak boleh gol put dan ajak semua gunakan hak pilih penuh tanggungjawab.
"Mari datang ke TPS masing-masing hari Rabu 17 April 2019. Gunakan hak pilih sesuai dengan pilihan masing-masing," ajak Yohanes Nanga. (Laporkan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)