Berita Nasional

Sepak Terjang OPM yang Sudah ada Sejak Zaman Belanda: Masuk Hutan untuk Lancarkan Pemberontakan

Sepak Terjang OPM yang Sudah ada Sejak Zaman Belanda: Masuk Hutan untuk Lancarkan Pemberontakan

Editor: Eflin Rote
Foto Jerry Omona/Metromerauke via Serambinews.com
Kelompok Bersenjata Papua Kirim Surat Terbuka ke Jokowi, KKB Tebar Ancaman Perang? 

POS-KUPANG.COM - Tragedi pembantaian yang menewaskan sejumlah pekerja pembangunan jembatan di Nduga, Papua hingga kini masih menjadi sorotan publik.

Peristiwa berdarah itu dilakukan oleh sekelompok separatis Papua yang bernama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Nama Egianus Kogoya disebut-sebut sebagai pemimpin dari KKB yang melakukan pembantaian tersebut.

Hingga kini, tim gabungan TNI dan Polri masih terus melakukan pengejaran anggota KKB yang masih bersembunyi di hutan.

Kisah Organisasi Papua Merdeka! Terbentuk Sejak 1960an Sempat Masuk Hutan untuk Bertahan

Video Pernyataan Egianus Kogeya Beredar, Cara Bicara Pimpinan KKB Papua ini Disorot: Terbata-bata!

Berdasarkan penyelidikan, pembantaian ini terjadi karena salah satu pekerja yang ketahuan mengambil gambar KKB saat gelar HUT Organisasi Papua Merdeka alias OPM.

Banyak kalangan menyebut KKB adalah kelompok yang berafiliasi dengan OPM sebagaimana dikutip dari Suar.id.

Bagi sebagian orang, istilah OPM atau Organisasi Papua Merdeka mungkin masih terdengar begitu asing.

Lalu, siapa sebenarnya OPM dan apa yang mereka inginkan?

Kirim Surat Terbukanya kepada Presiden Jokowi, Begini Ungkapan Hati KKB Papua

KKB Papua Mengaku Wilayahnya Dihujani Bom Udara, TNI Sebut Pengecut Minta Perhatian

Melansir dari Intisari Online, berikut adalah penjelasan singkat tentang OPM.

Pada 1960-1963 terjadi konflik bersenjata antara militer Indonesia (TNI) dan militer Belanda untuk memperebutkan Irian Jaya (Papua).

Konflik militer dalam skala besar nyaris pecah setelah RI mengerahkan pasukannya secara besar-besaran (Operasi Jaya Wijaya) demi menggempur pasukan Belanda.

Sebelum konflik pecah dalam bentuk peperangan secara terbuka, Belanda memilih menyerahkan Irian Barat secara damai melalui PBB pada 1 Mei 1963.

Namun, sebelum menyerahkan Irian Barat ke pangkuan RI, Belanda telah melakukan langkah licik dengan secara diam-diam membentuk negara boneka Papua.

Belanda bahkan membentuk pasukan sukarelawan lokal bernama Papua Volunteer Corps ( PVC) yang sudah terlatih baik dan sempat bertempur melawan pasukan RI ketika melancarkan Operasi Trikora.

Ketika Belanda menyerahkan Irian Barat, secara sengaja Belanda rupanya tidak membubarkan negara boneka Papua yang saat itu dipimpin warga lokal .

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved