Berita NTT Terkini
Ganti Veki Lerik Jadi Anggota DPRD NTT, Karel Koro Bilang ini Anugerah Tuhan
Bagi saya menjadi anggota DPRD NTT ini sebagai sebuah anugerah dan tantangan dari Tuhan.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM | KUPANG - "Bagi saya menjadi anggota DPRD NTT ini sebagai sebuah anugerah dan tantangan. Kenapa saya bilang anugerah, karena tidak disangka-sangka Tuhan memberi kepercayaan lagi kepada saya."
Hal ini disampaikan Anggota DPRD NTT, Karel Set Lodowik Koro, S.Kom. M.M yang ditemui seusai mengangkat sumpah dan janji sebagai Anggota DPRD NTT pergantian antar waktu mengganti Viktor Lerik, S.E.
Acara pengambilan sumpah/janji ini berlangsung di Ruang Rapat Utama DPRD NTT, Selasa (4/12/2018).
• Komunitas Difabel Paroki St.Thomas Morus Maumere Terbentuk
Rapat paripurna ini dipimpin Ketua DPRD NTT, H. Anwar Pua Geno, S.H dihadiri para anggota. Hadir Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi.
Hadir Ketua BPD GBI NTT, Pdt. Kirenius Bole, S.Th, M.Pd , Ketua DPD Partai Gerindra NTT, Ir. Esthon L Foenay, unsur Forkopimda NTT dan undangan lainnya.
• Di TTU, Penerimaan Pajak Kendaraan Melebihi Target
Karel mengatakan, masuknya ia sebagai anggota DPRD Pergantian Antar Waktu sisa masa jabatan 2014-2019 itu sebagai anugerah Tuhan. Selain anugerah, juga menjadi tantangan.
"Saya katakan sebagai anugerah, karena memang saya dipercayakan Tuhan untuk menjalankan tugas sebagai wakil rakyat. Sedangkan, tantangan, karena saya harus berjuang, karena teman-teman saya sudah berlari sekitar empat tahun lebih, sementara saya hadir di 10 bulan terakhir," kata Karel.
Dia mengakui, akan bergerak cepat untuk mengadaptasi diri dengan lembaga tersebut dan juga bisa berkontribusi lebih banyak.
"Ini merupakan maksud dan rencana Tuhan bagi saya, tentu saya akan terus melakukan tugas dan tanggungjawab sebagai wakil rakyat," ujarnya.
Tetap Jadi Gembala Jemaat
Karel Koro juga adalah salah satu pendeta yang dipercayakan menjadi Gembala di GBI Khairos, Oeba Kota, Kupang.
"Organisasi memberi izin kepada saya dan juga izin dari Ketua Sinode GBI. Jadi saya tidak berhenti menjadi pendeta atau gembala," kata Karel.
Dia mengatakan, dirinya tetap menggembalakan jemaat dan tetap melayani Tuhan. Bahkan, menjadi pelayan jemaat sejak tahun 2006.
"Karena apa, bagi saya menjadi profesional lebih lama. Sudah sekitar 16 tahun saya bergerak di dunia pendidikan sebagai dosen," katanya.