Berita Kabupaten TTU Terkini
Di TTU, Plan Gelar Public Event Adaptasi Perubahan Iklim Bagi Anak-anak dan Kaum Muda
Plan International menggelar public even adaptasi perubahan iklim khusus bagi anak-anak dan kaum muda yang ada di Kabupaten TTU.
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU - Plan International menggelar public even adaptasi perubahan iklim khusus bagi anak-anak dan kaum muda yang ada di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Ariesta, Senin (19/11/2018).
Program adaptasi perubahan iklim yang berpusat pada anak (Child-Centered Climate Change Adaptation - 4CA) telah dilaksanakan oleh Plan International Indonesia sejak tahun 2011.
Plan melanjutkan program tersebut sebagai bagian dari International Climate Initiative (IKI). Kegiatan yang didanai oleh Kementerian Lingkungan Hidup, Konservasi Alam, Pembangunan dan Keselamatan Nuklir (BMUB) Pemerintah Jerman.
Baca: Vicky Prasetyo Bengong Saat Angel Lelga Menyebut akan Menikah dengan Pasangannya Fiki Alma
Program tersebut dilaksanakan di Kabupaten TTU dan Kabupaten Lembata, Provinsi TT, dimulai dari tahun 2016 hingga 2018, bersama dua LSM lokal diantaranya PMPB NTT dan CIS Timor sebagai mitra.
Kegiatan tersebut melibatkan 9 SMP dan SMA yang ada di kecamatan Bikomi Utara dan Biboki Selatan serta beberapa sekolah di kota Kefamenanu. Selain itu, kegiatan ini melibatkan juga kaum muda dan pemeritah desa dari dua di kecamatan yang sama.
Baca: Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di UGM Dilimpahkan ke Polda Maluku
Turut hadir beberapa dinas terkait yang selama ini menjadi mitra kerja dalam proyek ini dengan total peserta yang diundang sebanyak 125 orang.
Manager Proyek, Angel Supit menjelaskan, tujuan dari kegiatan ini antara lain untuk mendukung tujuan utama dari proyek yakni, strategi dan solusi efektif untuk adaptasi perubahan iklim yang berpusat pada anak yang dikembangkan di tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional.
"Anak-anak dan kaum muda dapat mempublikasikakn hasil monitoring implementasi seedgrant di tingkat kabupaten. Anak dan kaum muda serta orang dewasa mengetahui peran dan tanggung jawab dalam adaptasi perubahan iklim dan kemudian bisa menjalankannya. Selain itu, adanya aksi atau pentas karya anak-anak dan kaum muda terkait adaptasi perubahan iklim," ungkapnya.
Advocacy Ofgicer Robby Saunoah yang bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan tersebut menyampaikan, kegiatan tersebut terdiri dari pameran hasil monitoring implementasi seedgrant oleh kaum muda dan anak-anak berupa foto dan tulisan, talkshow partisipasi anak dan kaum muda dalam adaptasi perubahan iklim dan pentas karya-karya terbaik tentang adaptasi perubahan iklim oleh anak-anak dan kaum muda.
"Tujuannya adalah Untuk menampilkan hasil monitoring implementasi seedgrant yang dilakukan oleh anak-anak dan kaum muda," jelasnya.
Hal itu, kata Robby, sebagai proses belajar dan penguatan kapasitas anak dan pembelajaran implementasi seedgrant bagi semua desa dan sekolah dampingan project 4CA serta partisipan lain yang terlibat di Kabupaten TTU.
"Untuk menggali sejauh mana partisipasi anak dalam upaya adaptasi perubahan iklim serta peran orang dewasa dalam meningkatkan kapasitas anak dan kaum muda baik oleh masyarakat pada umumnya maupun pihak pemerintah pada semua level dan mempromosikan aksi-aksi adaptasi perubahan iklim melalui hasil karya anak berupa tarian, drama, puisi, lagu dan lainnya," jelasnya.
Kegiatan dibuka oleh Maria Restilia Sutal, seorang siswi SMPN Teflasi. Melalui pidatonya tentang adaptasi perubahan iklim Resti mengajak semua peserta untuk mencintai alam seperti diri sendiri.
Resti menceritakan, bahwa kondisi alam bisa menjadi lebih buruk karena ulah manusia. Banyak orang belum menyadari perubahan iklim saat ini sebagai ulah manusia.
"Kita sendiri yang mengundang datangnya bencana melalui ulah kita yang tidak menjaga alam. Cintailah alam seperti kita mencintai diri sendiri," ungkapnya. (*)