Berita Kota Kupang Terkini
Korban Pembacokan Sikumana Belum Sadarkan Diri, Kini Dirujuk ke RSUD Johannes Kupang
Korban pembacokan yang terjadi di ATM BNI Jl HR Koroh RT.18/RW.07 Kelurahan Sikumana Kecamatan Maulafa, Kota Kupang belum sadarkan diri.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Korban pembacokan yang terjadi di ATM BNI Jl HR Koroh RT.18/RW.07 Kelurahan Sikumana Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Jumad (2/11/2018) malam hingga kini belum sadarkan diri.
Korban yang diketahui bernama Andy Mooy warga Jalur 40 Kelurahan, Sikumana Kecamatan Maulafa Kota Kupang itu mengalami luka mengenaskan pada bagian pelipis wajah kiri karena sebagian daging di wajahnya terlepas.
Selain itu, kedua pergelangan tangan korban juga putus akibat tebasan parang serta luka potong di kedua kakinya.
Baca: Hari Pertama Seleksi CPNS di Sumba Barat Daya, Tidak Ada Peserta yang Lulus
Kapolres Kupang Kota, AKBP Anthon Christian Nugroho melalui Kapolsek Maulafa Kompol Margaritha Sulebesi kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu (3/11/2018) malam, mengatakan, kondisi korban saat ini dalam keadaan kritis karena belum sadarkan diri.
"Setelah kejadian, korban yang merupakan sopir bemo kota Guastyle dilarikan ke RS Carolus Boromeus Bello, namun usai mendapat pertolongan pertama, korban kemudian dirujuk ke RSUD Prof Johannes Kupang," ungkap Margaritha.
Baca: Pemuda Sinode GMIT CUP II Bukti Gereja Terlibat dalam Pengembangan Kualitas Pemuda
Margaritha menjelaskan, polisi kini sedang mendalami pihak-pihak yang terlibat dalam kejadian mengenaskan itu.
Pasalnya, hingga kini korban belum dapat memberi keterangan, sedangkan terduga pelaku dan saksi di lokasi kejadian juga melarikan diri.
"Korban belum bisa memberi keterangan karena kondisinya belum sadarkan diri. Terduga pelaku penganiayaan dan pembacokan itu juga telah melarikan diri," jelas Margaritha.
Terkait motif dan kejadian, Margaritha mengungkapkan pihaknya belum dapat memberikan informasi detail. Namun pihaknya telah memeriksa dua orang saksi yakni pengemudi dan kondektur tembak bemo yang sering bersama mereka.
Saat ini, lanjut Margaritha, pihak Polsek Maulafa tengah melakukan pencarian pelaku yang diduga melakukan penganiayaan dan pembacokan itu.
Dari lokasi kejadian polisi mengamankan barang bukti berupa dua pasang sandal jepit yang penuh darah dan satu sarung perang berwarna coklat kekuningan. (*)