Berita Kota Kupang
Anak Tidak Bisa Sekolah, Imigran Datangi IOM Kupang
Ratusan imigran yang tinggal di kota Kupang mendatangi kantor IOM (International Organization on Migration) Kupang
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ambuga Lamawuran
POS-KUPANG.COM | KUPANG -Ratusan imigran yang tinggal di kota Kupang mendatangi kantor IOM (International Organization on Migration) Kupang untuk melakukan unjuk rasa, Jumat (26/10/2018)
Sekitar pukul 10.00 Wita, mereka memadati jalan di depan kantor IOM Kupang. Namun, pihak IOM tidak berada di tempat.
Dalam pantauan poskupang, puluhan anggota kepolisian memantau dan mengamankan situasi.
Lantaran tidak menemukan pihak IOM Kupang, mereka pun meminta kepada pihak kepolisian untuk mempertemukan mereka dengan pihak IOM.
Selain itu, mereka pun meminta untuk bertemu dengan gubernur NTT.
Moradi, juru bicara para imigran, melalui seorang penerjemah yang juga berstatus imigran, mengatakan mereka ingin pindah dari Kota Kupang. Karena mereka sudah lama di sini dan tidak bisa mengurus proses peralihan. Dia pun menyesalkan, pihak pemerintah belum bisa memberikan pendidikan yang layak untuk anak-anak mereka.
Sementara Said Abiti (29), seorang imigran asal Ethiopia, meminta agar pemerintah bisa menyiapkan Community House.
"Saya ada anak," katanya.
Kalau ada Community House, ujarnya, mereka bisa menyekolahkan anak-anaknya.
"Saya sudah lima tahun di sini. Anak pertama saya lahir di Ethiopia, dua lagi lahir di sini," katanya.
Terlihat pihak kepolisian memantau situasi dan menenangkan para imigran.
Kepolisian untuk saat ini belum bisa memberikan keterangan.
"Namun mereka berjanji akan mempertemukan kami dengan pihak imigrasi dan IOM pada hari Senin," kata Said Abidi.
Sewaktu berita ini dinaikkan, para imigran masih berada di depan kantor IOM Kupang.(*)