Berita Flores Timur Terkini
DKP NTT Kampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) NTT mengampanyekan gerakan memasyarakatkan makan ikan di Kota Larantuka Flores Timur
Penulis: Felix Janggu | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Feliks Janggu
POS-KUPANG.COM | LARANTUKA - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) NTT mengampanyekan gerakan memasyarakatkan makan ikan di Kota Larantuka Flores Timur di Aula Hotel Gelekat Nara Larantuka, Rabu (24/10/2018).
Kampanye ini disampaikan kepada para pelajar SD, SMP, SMA dan ibu melahirkan dan stakeholders terkait.
Kegiatan dibuka resmi oleh Sekretaris Daerah Flores Timur Anton Tonce Matutina dan dihadiri Kadis DKP NTT Ganef Wurgiyanto.
Baca: Ini Tuntutan Front Perjuangan Rakyat NTT kepada Kapolda dan Pemprov NTT
Ketua PKK NTT, Julie Laiskodat, Ketua PKK Flotim Lusia B.Gege Hadjon dan Kadis DKP Flotim Erna Dasilva.
Julie Laiskodat dalam penyampaian pesan mengatakan NTT menjadi salah satu lumbung ikan di Indonesia. Namun terkendala sumber daya manusia sehingga perusahaan asing yang menikmati keuntungan dari ikan-ikan di Flotim.
Baca: Kosmas Lana Klaim Masyarakat Belum Terlalu Mengenal PLUT NTT
Di hadapan para pelajar, Julie Laiskodat menggelorakan semgat para pelajar untuk mengonsumsi ikan setiap hari.
Ikan mempunyai kandungan gisi tinggi, membuat anak sehat dan cerdas. Menekan angka stunting di NTT.
Julie kepada wartawan mengungkapkan pemerintah provinsi NTT selain membangun secara fisik, tapi tidak lupa membangun sumber daya manusia masyarakat.
Julie Laiskodat mengatakan membangun sumber daya manusia masyarakat harus dimulai sejak masih bayi. Otak anak sejak dalam kandungan memerlukan vitamin.
Ikan, jelas Julie Laiskodat memiliki kandungan gizi tinggi yang dapat menutrisi otak, memicu kecerdasan pada anak.
Karena ia meminta masyarakat menjadikan ikan sebagai sumber utama nutrisi bagi keluarga terutama bagi anak-anak.
Mengapa memilih Flotim? Julie Laiskodat mengatakan meski daerah Flotim salah satu gudang ikan di NTT, tapi konsumsi ikan masih kurang.
Dengan mengampanyekan konsumsi ikan, harap Julie Laiskodat, masyarakat tidak hanya menjual ikan, tapi juga mengonsumsi ikan bagi keluarga.
Julie Laiskodat juga membuka sesi dialog dengan para pelajar. Beberapa persoalan yang disampaikan para pelajar di antaranya Flotim gudang ikan, tapi ikan malah mahal dan tidak bisa dibeli oleh orang berpenghasilan rendah.