Berita Kota Kupang Terkini

Hadiri Seminar Nasional di Kupang, Ini Kritik Profesor Asal Singapura Terhadap Masyarakat Timor

Prof. Johanes Widodo dari NUS Singapura menjadi narasumber dalam acara Seminar Nasional yang digelar Prodi Arsitektur Unwira Kupang

Penulis: PosKupang | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Ambuga Lamawuran
Ketua Program Studi Arsitektur Unwira Kupang, Don Arakian, bersama Prof. Johanes Widodo 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ambuga Lamawuran

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Prof. Johanes Widodo dari NUS Singapura menjadi narasumber dalam acara Seminar Nasional yang digelar Program Studi (Prodi) Arsitektur Universitas Widya Mandira (Unwira) Kupang di Hotel Neo by Aston, Kota Kupang, Jumat (19/10/2018).

Dalam kesempatan itu, dia mengemukakan pandangannya mengenai cara pandang orang Timor yang tertuang dalam lagu Bolelebo.

"Ada lagu Bolelebo, yang pada bagian akhirnya itu 'Bae sonde Bae, Tanah Timor Lebe Bae'. Ini cara pandang yang kurang baik," katanya kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (19/10/2018).

Baca: Soal Empat Gedung Mangkrak di TTU, Jaksa: Sebaiknya PHK atau Blacklist Perusahaan Bermasalah

Dia mengatakan, masyarakat Timor mesti belajar melihat ke luar, karena banyak terjadi perkembangan yang baik telah terjadi.

Diakui, secara SDM, masyarakat Timor termasuk pekerja keras. "Mereka pekerja keras, sopan, sangat menghargai orang lain. Alamnya pun sangat indah," ujarnya.

Baca: 4 Tahun Jokowi-JK dan Catatan Pembangunan Infrastruktur

Selain itu, dia sangat berharap masyarakat bisa menempatkan cara pandang yang benar terhadap sebuah bangunan.

Dikatakan, cara pandang kembali ke alam sekarang ini sedang marak-maraknya terjadi. Dia memiliki banyak pengalaman menghadiri berbagai seminar, di tempat-tempat yang terbuka dan sangat alami.

"Tidak perlu di bangunan yang megah. Di tempat-tempat terbuka, kita bisa lebih bebas menghirup udara segar," ujarnya.

Dengan begitu, sambungnya, bukan berarti bahwa segala kehidupan, terutama bangunan, harus memakai bahan kayu.

"Tidak begitu juga. Hanya saja, pemanfaatan hal-hal alami mesti digalakkan. Juga, ada upaya untuk mengurangi pemakaian bahan-bahan listrik," harapnya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved