Kota Kupang Terkini

UCB Siap Hadirkan Fakultas Kedokteran Pertama dari Kampus Swasta di NTT

Visitasi ini dilakukan selama dua hari sejak Rabu 1 Oktober 2025  pukul 14.00 WITA hingga Kamis 2 Oktober 2025, dengan agenda penilaian

|
Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/TARI RAHMANIAR ISMAIL
Rektor UCB Prof. Dr. Frans Salesman, S.E bersama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dalam kegiatan evaluasi lapangan (visitasi) Fakultas Kedokteran UCB 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tari Rahmaniar Ismail

POS-KUPANG.COM, KUPANG – Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang selangkah lagi menghadirkan Fakultas Kedokteran pertama dari perguruan tinggi swasta di Nusa Tenggara Timur (NTT).

UCB menerima kunjungan evaluasi lapangan (visitasi) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, sebagai bagian dari proses usulan pembukaan Program Studi Kedokteran Sarjana dan Program Pendidikan Profesi Dokter.

Visitasi ini dilakukan selama dua hari sejak Rabu 1 Oktober 2025  pukul 14.00 WITA hingga Kamis 2 Oktober 2025, dengan agenda penilaian kesiapan institusi dalam aspek visi keilmuan, kurikulum, sumber daya manusia (SDM), hingga sarana dan prasarana klinik. 

Rektor UCB, Prof. Dr. Frans Salesman, S.E., M.Kes, menegaskan  pendirian program studi kedokteran bukan sekadar ekspansi akademik, tetapi bagian dari misi besar universitas untuk mendukung pembangunan kesehatan di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).

"Kami ingin Fakultas Kedokteran UCB menjadi lokomotif transformasi kesehatan di NTT. Ini bukan hanya soal program studi baru, tapi jembatan bagi masyarakat untuk mendapatkan akses layanan kesehatan yang lebih merata dan berkualitas," ujar Prof. Frans Salesman dalam sambutannya, Kamis (2/10). 

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Citra Bina Insan Mandiri, Ir. Abraham Paul Liyanto menyampaikan  kehadiran Fakultas Kedokteran UCB akan menjadi “nafas baru” dalam pembangunan sumber daya manusia di bidang kesehatan.

"NTT masih kekurangan tenaga dokter dan fasilitas pendidikan kedokteran. Kami yakin, dengan kolaborasi semua pihak, UCB bisa mengisi kekosongan itu dan menjadi solusi strategis bagi NTT keluar dari stigma sebagai daerah tertinggal," ujar Abraham Liyanto.

Baca juga: Prevalensi Rokok di NTT Mengkhawatirkan, Rektor UCB Dorong Gerakan Ubah Perilaku

Tim evaluator menyampaikan sejumlah rekomendasi penting yang wajib ditindaklanjuti sebelum izin operasional resmi diterbitkan:

Visi Keilmuan perlu dipertajam untuk menunjukkan keunikan dan keunggulan program studi.

Kurikulum disarankan menggunakan 5–7 profil lulusan, penyesuaian capaian pembelajaran, serta menambahkan muatan unggulan hingga minimal 17 persen dari total SKS.

SDM (Dosen)  Perlu penggantian calon dosen yang telah menjadi CPNS, pengadaan dosen histologi, dan pemenuhan kelengkapan dokumen dosen di sistem SIAGA.

Sarana dan Prasarana perlu MoA resmi dengan rumah sakit mitra, penataan ruang, sistem pengelolaan limbah laboratorium, dan penyeragaman panduan praktikum.

Evaluator juga meminta UCB segera menandatangani perjanjian Educational Operating Agreement (EOA) dengan RSUD SKLN Kupang sebagai rumah sakit pendidikan utama, dan menyelesaikan resertifikasi pendidikan klinik.

Dari hasil evaluasi, disimpulkan bahwa kurikulum dan SDM belum sepenuhnya memenuhi syarat minimal, sementara sarana prasarana dinilai cukup untuk tahap awal, namun tetap perlu penyempurnaan.
 UCB diberikan waktu satu bulansejak tanggal visitasi untuk menuntaskan semua perbaikan tersebut.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved