Berita Manggarai Terkini
Ketua TP PKK Manggarai Minta Pemprov NTT Bangun Sumur
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Manggarai, Yeni Veronika Deno, meminta Pemprov NTT membangun sumur bor di desa-desa di Manggarai
Penulis: Aris Ninu | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu
POS-KUPANG.COM | RUTENG - Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Manggarai, Yeni Veronika Deno, meminta Pemprov NTT membangun sumur bor di desa-desa yang ada di Manggarai.
Permintaan Yeni ini disampaikan saat bersama Ketua Tim Penggerak PKK NTT, Julie Sutrisno mengunjungi Desa Wudhi, Barang dan Welu, Kecamatan Cibal, Manggarai, Selasa (16/10/2018) pagi sampai siang.
Yeni dalam relisnya kepada POS-KUPANG.COM di Ruteng, Rabu (17/10/2018) siang, menjelaskan, sumur bor yang dibangun di desa-desa peruntukannya jelas guna membantu masyarakat yang sedang giat menanam hortikultura di lahan-lahan kosong.
Baca: Rencana Penutupan Lokalisasi KD, Lurah Alak: Belum Ada Sosialisasi ke Penghuni Wisma
Apalagi, kata Yeni, Pemkab dan PKK Manggarai sedang gencar menggerakkan warga menanan hortikultura.
"Sumur bor yang dibangun di desa akan membuat masyarakat bisa menanam hortikultura karena masyarakat masih kesulitan air," papar Yeni.
Baca: Wakil Gubernur NTT Resmikan Rumah Pangan Kita Sasando
Sementara itu, di depan Ketua Tim Penggerak PKK NTT, Julie Sutrisno yang bertemu langsung petani Cibal lalu melakukan dialog.
Petani Cibal meminta pemerintah membangun sumur bor untuk kebutuhan rumah tangga dan pengelolahan hortikultura.
Ketua TP PKK Desa Barang, Kecamatan Cibal, Gaudensias Mues, saat dialog mengaku program pemberdayaan di Desa Barang cukup sukses.
"Ini dibuktikan dengan partisipasi masyarakat untuk membudidaya tanaman hultikultura cukup tinggi. Namun yang menjadi kendala masyarakat atau para kelompok tani di Desa Barang ada air bersih. Warga Desa Barang mesti berjalan kaki berkilo-kilo untuk mengambil air bersih. Sumber mata air di Desa Barang hanya satu yaitu Sumber Wae Pong Lajong. Pada musim kemarau panjang sangat menyulitkan para petani untuk mengurus tanaman hultikultura. Kita ingin perhatian pemerintah agar dapat memasang jaringan air bersih hingga ke rumah warga. Masyarakat membutuhkan air untuk menyiram tanaman sayur," ujar Gaudens.
Ketua TP PKK Provinsi NTT, Julie Sutrisno mengaku dirinya datang langsung ke desa untuk mendengar keluhan dan masalah yang dialami oleh masyarakat.
"Selama ini, pemerintah hanya mendapat laporan yang baik dari staf yang ada di lapangan. Ternyata masih banyak masalah yang dihadapi para petani. Saya meminta PKK pada tingkat desa dan kecamatan ke depannya untuk menyampaikan persoalan yang dihadapi petani terkait budidaya tanaman pertanian kepada PKK Provinsi NTT. Semua PKK memiliki tanggun jawab untuk sama-sama membangun daerah dengan tujuan agar masyarakat sejaterah. Masyarakat harus sejahtera dan mampu membiaya pendidikan anak-anak hingga tingkat perguruan tinggi dan masyarakat mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Julie. (*)