Berita Ekonomi Bisnis

Atraksi Kebudayaan di PLBN Motaain Akan Tarik Wisatawan Timor Leste

Menteri Pariwisata, Arief Yahya meyakini PLBN Motaain di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE
Menteri Pariwisata, Arief Yahya saat berpose bersama para pejabat asal NTT di PLBN Motaain, Kabupaten Belu, Kamis (4/10/2018). 

POS-KUPANG.COM | ATAMBUA - Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya meyakini Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung ke daerah itu.

Oleh karena itu, menurut Menpar, pemerintah dan masyarakat setempat harus banyak menyajikan atraksi yang menarik.

Hal itu disampaikan Arief saat mengunjungi PLBN Motaain, Kamis (4/10/2018). Saat berkunjung ke PLBN Motaain, Arief didampingi Bupati Belu Willybrodus Lay, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT, Marius Ardu Jelamu, serta sejumlah pejabat Kementerian Pariwisata, seperti Plt Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Ni Wayan Giri Adnyani, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Ricky Fauzi, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata Guntur Sakti.

Baca: Akhir Oktober, Citilink Buka Rute Penerbangan Langsung Jakarta-Labuan Bajo

Menurut Arief, PLBN ini merupakan bagian dari Nawacita Presiden Joko Widodo, yaitu membangun dari daerah terluar.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyempatkan diri melihat langsung pohon Asam Jokowi di Desa Tulakadi, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (4/10/2018).

Baca: Dedi Mulyadi: Jangan Samakan Janji Jokowi dengan Kebohongan Ratna Sarumpaet

Pada tahun 2014, Presiden Joko Widodo, pernah singgah dan duduk bercerita dengan warga setempat, serta memberikan uang sebanyak Rp 112 juta kepada warga.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyempatkan diri melihat langsung pohon Asam Jokowi di Desa Tulakadi, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (4/10/2018).

Menpar juga melihat bagaimana layanan imigrasi dan bea cukai yang baik terhadap wisatawan dari Timor Leste masuk ke Indonesia.

Menurutnya, keberadaan PLBN Motaain dan layanannya yang baik sangat penting dalam mengembangkan wisata perbatasan.

"Kesan pertama saya ketika sampai di Pos Lintas Batas Negara ini adalah keren sekali. Jadi benar bahwa kita memiliki kebanggaan atas kedaulatan bangsa Indonesia," ujar Arief Yahya.

Ia mengatakan, pariwisata perbatasan atau border tourism jumlahnya sangat besar di dunia. Ia mencontohkan negara-negara di Eropa yang jumlah kunjungan wisatawannya besar karena ditunjang dengan border tourism.

Seperti Perancis yang setiap tahunnya mencapai 80 juta atau Spanyol yang mencapai 85 juta wisatawan. Begitu juga dengan negara-negara kecil di Eropa yang memiliki jumlah wisatawan mencapai 10 juta karena ditopang oleh wisatawan perbatasan yang baik.

Oleh karena itu, lanjut Arief, Kemenpar terus mengembangkan pariwisata perbatasan yang saat ini baru memberikan kontribusi sebesar 18 persen di Indonesia.

"Pariwisata perbatasan saat ini yang berjalan baru ada di Kepri (Kepulauan Riau) dan berhasil. Tapi kenapa hanya di Kepri? Padahal kita punya banyak titik sentuh dengan negara lain seperti di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan di NTT, khususnya di Belu atau Atambua ini," ujar Arief.

Khusus di Atambua, Arief melihat dengan adanya PLBN Motaain yang begitu baik, maka faktor aksesibilitas sudah tidak ada kendala.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved