Berita Regional Terkini

Mengapa N Tega Membuang Bayi dari Gedung Lantai Tiga? Ini Faktanya

Polisi masih menunggu kondisi N (24) membaik pasca mengalami pendarahan pasca melahirkan bayinya di sebuah toilet di sebuah gedung pertokoan

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com/Dok Humas Polres Magelang Kota
Kapolres Magelang Kota, AKBP Kristanto Yoga Darmawan, menjenguk bayi perempuan yang dilempar ibu kandungnya dari atas gedung lantai 3 di pusat perbelanjaan kawasan Alun-alun Kota Magelang, Rabu (3/10/2018). 

POS-KUPANG.COM - Polisi masih menunggu kondisi N (24) membaik pasca mengalami pendarahan pasca melahirkan bayinya di sebuah toilet di sebuah gedung pertokoan tempatnya bekerja.

Bukannya mengasuh bayi yang dilahirkannya, namun N membuangnya dari lantai tiga setinggi 12 meter, Selasa (2/10/2018) lalu.

Bayi berjenis kelamin perempuan tersebut selamat dan saat ini terus mendapat perawatan di Rumah Sakit Harapan Kota Magelang.

Baca: OTT Pejabat Pajak di Ambon, KPK Temukan Uang Rp 100 Juta

Berikut fakta di balik kenekatan N terhadap buah hatinya.

1. N mengaku telah melempar bayinya
N (24) sudah diperiksa aparat Polres Magelang Kota. Sekarang, N masih dalam perawatan di RS Budi Rahayu Kota Magelang karena mengalami pendarahan pasca melahirkan.

Kepala Polres Magelang Kota, AKBP Kristanto Yoga Darmawan, mengatakan, N telah mengakui melahirkan di toilet di gedung pertokoan tempat dia bekerja.

Baca: Bayi yang Lahir Prematur Ini Dilempar Ibunya dari Gedung Lantai 3, Banyak yang Minta Adopsi

"Ibunya masih lemah belum bisa kami gali keteranganya. Menurut dokter, N melahirkan bayi prematur harus menjalani kiret. Tapi dia sudah mengakui perbuatannya itu," kata Kristanto, Rabu (3/10/2018).

N juga mengaku telah melempar bayinya dari lantai tiga gedung setinggi sekitar 12 meter.

2. Kondisi bayi selamat, namun penuh luka memar
Dokter jaga RS Harapan, Rini Isyumati, mengatakan, kondisi bayi terus dipantau. Berdasarkan pemeriksaan sementara, bayi tersebut mengalami luka di pipi kiri, dada, siku tangan kiri, dan memar di beberapa bagian tubuh.

"Selain itu, ada memar di sepanjang punggung bayi dan luka lecet di alat vital. Sampai saat ini masih diobservasi di ruang bayi, seperti keaktifan bayi, menangis atau tidak, dan sebagainya," kata Rini.

Sejauh ini, semua kondisi tersebut masih bisa teratasi. Termasuk organ dalam, seperti jantung dan pernapasan yang masih baik tanpa memerlukan alat bantu.

Lebih lanjut Rini mengungkapkan, saat dibawa ke Instalasi Gawat Darurart (IGD) RS Harapan, berat badan bayi tersebut 1.800 gram, panjang 41 centimeter, dan lingkar kepala 51 centimeter. Bayi tersebut lahir prematur, atau sekitar 6-7 bulan dalam kandungan ibunya.

"Bayi ini lahir dengan persalinan normal. Ibu mengejan 2-3 kali," katanya.

3. Kondisi N lemah setelah alami pendarahan
"N kami amankan tidak sampai 1 jam setelah membuang bayinya. Hasil olah TKP diduga ia melahirkan langsung membuang bayi melalui kaca jendela toilet, tingginya sekitar 12 meter," kata Kapolres AKBP Kristanto Yoga Darmawan.

N sempat tidak mengakui perbuatannya itu saat diperiksa di kantor polisi. N terkesan berbelit-belit dalam memberikan keterangan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved