Kisah Gerakan 30 September PKI

Nasib Letkol Untung Berakhir Begini, Dianggap Paling Bertanggungjawab pada Gerakan G30S PKI

Nasib Letkol Untung Berakhir Begini, Dianggap Paling Bertanggungjawab pada Gerakan G30S PKI

Editor: Bebet I Hidayat
wikipedia
Letkol Untung Syamsuri dibawa ke Mahmilub atas (tuduhan) keterlibatannya dalam G30S. Nasib Letkol Untung Berakhir Begini, Dianggap Paling Bertanggungjawab pada Gerakan G30S PKI. 

Nasib Letkol Untung Berakhir Begini, Dianggap Paling Bertanggungjawab pada Gerakan G30S PKI

POS-KUPANG.COM - Letkol Untung menjadi satu di antara orang yang dianggap paling bertanggung jawab pada Gerakan 30 September 1965, atau G 30S, yang menewaskan para perwira Angkatan Darat.

Letnan Kolonel Untung merupakan Komandan Batalyon I Cakrabirawa yang memimpin Gerakan 30 September pada tahun 1965.

Dia lahir di Desa Sruni, Kedungbajul, Kebumen, Jawa Tengah, pada 3 Juli 1926. Untung meninggal di Cimahi, Jawa Barat pada 1966.

Untung merupakan bekas anak buah Soeharto ketika di Komandan Resimen 15, di Solo.

Soeharto Beberkan Bukti Mengejutkan Pada Soekarno Pasca G30S/PKI,Tak Disangka Begini Respon Soekarno

5 Fakta Hilangnya 10 Atlet Paralayang dalam Gempa dan Tsunami Palu, Sempat Telpon Istri

Gagal Daftar CPNS 2018 di Sscn.bkn.go.id? Ini Solusi Jitu dari BKN, Sudah 14.400 Akun Berhasil

Untung merupakan Komandan Kompi Batalyon 454 dan pernah mendapat didikan politik dari tokoh PKI, Alimin.

Semasa perang kemerdekaan, Untung bergabung dengan Batalyon Sudigdo yang berada di Wonogiri, Solo.

Selanjutnya, Gubernur Militer Kolonel Gatot Soebroto memerintahkan agar Batalyon Sudigdo dipindahkan ke Cepogo, di lereng Gunung Merbabu.

Letkol Untung Syamsuri dibawa ke Mahmilub atas (tuduhan) keterlibatannya dalam G30S.
Letkol Untung Syamsuri dibawa ke Mahmilub atas (tuduhan) keterlibatannya dalam G30S. (wikipedia)

Kemudian, Kusman pergi ke Madiun dan bergabung dengan teman-temannya.

Pendidikan militer

Setelah peristiwa Madiun, Kusman berganti nama menjadi Untung Sutopo dan masuk TNI melalui Akademi Militer di Semarang.

Letkol Untung Sutopo, tokoh kunci Gerakan 30 September 1965 merupakan satu di antara lulusan terbaik Akademi Militer.

Pada masa pendidikan, dia bersaing dengan Benny Moerdani, perwira muda yang sangat menonjol dalam lingkup RPKAD.

Mereka berdua sama-sama bertugas dalam operasi perebutan Irian Barat. Untung merupakan salah satu anak buah Soeharto yang dipercaya menjadi Panglima Mandala.

Untung dan Benny tidak lebih satu bulan berada di Irian Barat, karena gencatan senjata pada 1962.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved