Berita Kabupaten Nagekeo

Kebun Cendana Milik Wempi Dilalap Si Jago Merah

Kemarau yang terjadi saat ini ternyata membawa petaka bagi lingkungan dan manusia.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/ISTIMEWA
Suasana di kebun milik Wempi di KawasanTukapela, Desa Turamuri, Kecamatan Bajawa Utara (Batara) Kabupaten Ngada, Kamis (13/9/2018). 

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan

POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Kemarau yang terjadi saat ini ternyata membawa petaka bagi lingkungan dan manusia.

Petaka itu juga yang dialami Wempi Sina.

Sekitar satu hektar lahan miliknya yang ditanami kopi, kakao, cendana dan jenis tanaman perdagangan lainya ludes dilalap api.

Lahan milik Wempi itu terletak di kawasan Tukapela, Desa Turamuri, Kecamatan Bajawa Utara (Batara) Kabupaten Ngada.

Wempi baru mengetahui lahan kebun miliknya yang sudah mulai panen hasil itu ludes terbakar pada petang hari dari informasi tetangga kebun.

Rasa sedih rupanya dialami Wempi karena tak lagi ada harapan terhadap tanaman yang sudah dapat pungut hasil itu, setelah terpanggang api.

Informasi yang diterima POS KUPANG.COM, Senin (17/9/2018), ratusan pohon cendana, kopi, kakao dan cengkeh terlihat meranggas akibat dijilat api, Senin (10/9/2018) lalu.

Daun kering yang terhampar di kebun yang rindang sekan menghantar api secepat kilat melahap hingga sehektar berubah menghitam. Suhu yang panas siang itu ikut mengobarkan lidah-lidah api yang haus menyambar meter demi meter rumput dan tanaman di kebun itu.

Akibat kejadian itu, Wempi mengaku kerugian belum bisa ditaksir. Namun tanaman seperti cendana, kakao, kopi, cengkeh dan jenis kayu lainnya bakal mengering seterusnya. Sejak saat ini penghasilan dari kebun itu pun mengering bagi Wempi.

Salah seorang tetangga kebun, Johmy menyatakan prihatin atas kejadian kebakaran itu.

Tanaman yang ada dipastikan tak akan memberi hasil lagi karena mengering setelah terpanggang api.

Johny menyesalkan atas ulah orang tak bertanggung jawab yang tega menyulut api di kebun itu yang sudah memberi hasil.

Dia minta agar pelakunya tidak mengulang perbuatan yang dinilai sebagi kejahatan lingkungan dan kemanusiaan itu.

Sejumlah warga yang lewat kebun berdekatan dengan sumber pemandian air panas Tukapela itu menyesalkan perbuatan yang tidak bertanggung jawab dari orang tak dikenal.

Kepala Desa Turamuri, Thomas Jawa, menyayangkan atas terjadinya kebakaran itu.

Meski tidak mengetahui pelakunya, Thomas minta agar kasus seperti ini tidak terulang lagi. Karena ini juga bentuk kejahatan, baik lingkungan maupun kejahatan kemanusiaan yang merugikan.(*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved