Berita Kabupaten Ngada Terkini

Dinas Pariwisata Ngada Usulkan Semua Rumah Adat Miliki Hidran

Kepala Dinas Pariwisata Ngada, Todis Reo, mengatakan, Pemda Ngada menyambut positif tekad provinsi menjadikan NTT sebagai Provinsi pariwisata

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gordi Donofan
Kadis Pariwisata Ngada, Todis Reo 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan

POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Kepala Dinas Pariwisata Ngada, Todis Reo, mengatakan, Pemda Ngada menyambut positif tekad provinsi untuk menjadikan NTT sebagai Provinsi pariwisata yang mana sejalan dengan keputusan pemerintah pusat yang telah menetapkan NTT sebagai destinasi baru prioritas nasional.

Menjadikan Provinsi NTT mesti brand dan tempatnya harus dijaga. Kelestarian dan upaya pencegahan dari kebakaran harus diperhatikan. Sehingga destinasi menjadi tetap asri dan perlu antisipasi dari bencana alam.

Apalagi saat ini rawan dengan bencana kebakaran. Seperti yang terjadi dibeberapa kawasan wisata di NTT beberapa waktu lalu.

Baca: Lampu Jalan di Kelurahan Oebufu Dirusak dan Dicuri

Ia mengaku Pemda Ngada melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam usulan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan secara bertahap menyediakan peralatan pemadaman kebakaran berupa jaringan hidran pemadam untuk kampung tradisional yang materialnya mudah terbakar.

"Jaringan hydrant pemadam sudah terpasang secara berturut-turut tahun 2015 di kampung Bena, 2016 di kampung Wogo dan 2017 di kampung Tololela," papar Todis Reo, ketika dihubungi POS-KUPANG.COM, Kamis (13/9/2018).

Ia juga menyambut baik jika ada wacana untuk mengangsuransikan rumah adat. Tapi mesti ada persetujuan dari pemilik rumah itu.

"Untuk mengasuransikan rumah adat merupakan wacana yang bagus dan perlu mendapatkan persetujuan pemilik rumah adat mengingat otonomi pemilik rumah adat dalam hal itu," papar Todis.

Ia mengaku Dispar Ngada belum mendata secara detail jumlah rumah adat mengingat usia dinas belum genap 2 tahun dan akan menjadi perhatian serius.

Dispar Ngada baru pada tahapan inventarisir jumlah kampung tradisional, berupa kampung yang memiliki arsitektur rumah tradisional yakni kampung Bena, Sarabawa, Luba, Gurusina dan Tololela di Kecamatan Jerebuu, Kampung Bela di Kecamatan Bajawa, Kampung Belaraghi dan Maghilewa di Kecamatan Aimere dan Kampung Wogo di Kecamatan Golewa.

Ia mengungkapkan upaya yang dilakukan dinas untuk antisipasi kebakaran yakni semua kampung tradisional tersebut di atas telah diusulkan kepada BPBD untuk semuanya dipasang hidran pemadam.

"Di samping itu, intens dilakukan sosialisasi pada setiap kunjungan kerja agar warga kampung selalu mewaspadai rawannya kebakaran yang dapat terjadi," ujar Todis. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved