Berita Kabupaten Nagekeo
Tujuh Guru Honorer Di Desa Ini Giat dalam Kelompok Wanita Tani
Tujuh orang guru honorer yang mengajar di SDK Poma, Desa Denatana Timur, Kecamatan Wolomeze giat dalam Kelompok Wanita Tani
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan
POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Tujuh orang guru honorer yang mengajar di SDK Poma, Desa Denatana Timur, Kecamatan Wolomeze giat dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) di desa itu.
Kehadiran para guru honor ini setidaknya menampakan nuansa berbeda di KWT yang sebagian besar anggotanya adalah ibu-ibu PKK desa.
Meski intens bersinergis dengan ibu-ibu PKK lainnya dalam wadah KWT, para guru honor ini tetap melaksanakan tugas keguruannya dengan penuh tanggung jawab.
"Tugas sekolah dilayani dengan baik. Mereka hanya memanfaatkan waktu luang bergabung dengan KWT ini," kata Dominika Sewu, Kepala SDK Poma yang juga salah seorang anggota KWT, kepada POS KUPANG.COM, Rabu (5/9/2018).
Malah sebaliknya kegiatan KWT yang dipusatkan di kebun demplot semakin menyemangati para guru ini menekuni kegiatan untuk tujuan meningkatkan ketahanan pangan keluarga masing-masing, tanpa mengabaikan tugas utama sebagai guru.
Biasanya aktivitas di kebun demplot dilakukan pada hari Sabtu dalam pekan.
Ini sama sekali tidak mengganggu tugas mengajar para guru itu. Lima hari sekolah, sedangkan hari sabtu mereka sudah guyup di KWT berama ibu-ibu PKK lainnya.
Bahkan sisi positif guyub bersama di KWT ini juga berdampak hingga sekolah. Halaman sekolah yang gersang kini sudah mulai ditata dengan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Sedikit demi sedikit halaman sekolah diubah wajahnya menjadi hijau dengan konsep KRPL.
Pemandangan ini juga tampak di pekarangan rumah para anggota KWT dengan nama 'Tiwu Waru' ini. Apa yang dikerjakan bersama di kebun demplot kemudian ditularkan ke rumah-rumah. Tidak heran wajah desa Denatana Timur kelihatan mulai ada bedanya sejak setahun terakhir hadir kelompok tani para ibu ini.
Ketua KWT ini ternyata juga ibu guru tenaga honorer di SDK Poma. Bersama teman guru dan PKK desa bahu membahu mengemban tugas demi menambah kecukupan pangan dan meningkatkan pendapatan ekonomi rumah tangga.
Karena kata ketua KWT ini Maria Fideliana W. Nango, setelah berjalan para ibu tidak lagi kesulitan pangan seperti sayur mayur. Pun tidak lagi mengeluarkan uang untuk belanja ke pasar karena semua sudah tersedia di pekarangan rumah sendiri.
"Malah kita bisa menghasilkan pangan lebih dari sekedar untuk makan, sehingga lebihnya bisa dijual untuk menambah ekonomi rumahntangga," ujar Fideliana.
Kreasi tujuh guru ini patut diacung jempol. Di banyak tempat guru honorer protes karena upah kecil dan pembayaran terlambat, namun guru-guru malah berkarya dalam bisu. Tidak ada gerutu di lulum, malah yang ada senyum untuk terus berguyup melalui kerja kreatif dan ekonomis.
Fideliana mengharapkan agar KWT yang dipimpinnya itu terus berkreasi. Karena itu perlu mendapat perhatian dari pemerintah baik sisi permodalan maupu peralatan untuk perluasan lahan.