Breaking News

Berita Kabupaten Flores Timur

STP Reinha Larantuka Lepas 43 Wisudawan ke Masyarakat

Wisudah kali ini dari dua angkatan yakni angkatan 2016/2017 dan angkatan 2017/2018. Wisudah digelar setelah misa dipimpin Uskup Larantuka

Penulis: Felix Janggu | Editor: Ferry Ndoen
pos kupang.com, feliks janggu
Pindah toga, Ketua Stipas Reinha Larantuka Benedikta Y.Kebingin,S.Pd.,Lic,Theol memindahkan tali toga pada wisudah mahasiswa Stipas Reinha Larantuka Jumat (31/8/2018). 

Laporan Wartawan Pos Kupang.com, Feliks Jangu

POS KUPANG.COM, LARANTUKA- Keluarga besar Sekolah Tinggi Pastoral Reinha Larantuka Flores Timur-NTT melepas wisudah sebanyak 43 mahasiswanya Jumat (31/8/2018).

Wisudah kali ini dari dua angkatan yakni angkatan 2016/2017 dan angkatan 2017/2018. Wisudah digelar setelah misa dipimpin Uskup Larantuka MGR.Fransiskus Kopong Kung, Pr.

Baca: Tak Mampu Kuasai Kendaraan! Pengendara Vixon Masuk Got di Jalan Pelita-Ruteng

Ratusan keluarga wisudawan memenuhi aula STP Reinha. Hadir Dirjen Bimas Katolik RI Eusabius Binsasi, Bupati Flores Timur Antonius Hubertus Gege Hadjon.

Rektor IKTL Larantuka Vinsensius Chrispinus Lemba,S.Fil.,M.Pd dan para dosen dua kampus, Stipas dan IKTL Larantuka.

Rapat senat terbuka dipimpin Ketua Stipas STP Larantuka Benedikta Kebingin, S.Pd.,Lic.Theol didampingi rektorat Stipas Reinha Larantuka.

Para calon katekis guru Agama Katolik tampak bergembira memasuki aula utama rapat senat terbuka hari itu dengan seragam yang rapi.

Yang mengharukan ternyata satu di antara wisudawan bernama Maria Golu Tenawahang seharusnya hadir pada hari itu tetapi keburu meninggal dunia sekira Februari 2018 lalu.

Sehingga hari itu yang tampil mengenakan toga dan pakaian kebanggan wisudawan hanya sebanyak 42 orang.

Di antara 42 orang itu ternyata juga ada kembaran almarhumah bernama Regina Waleng Tenawahang. Ia datang dengan kedua orang tuanya.

Regina tampak tenang saat hendak diwawancarai Pos Kupang dan memilih membiarkan ayahnya Nikolaus Watan Tenawahang yang menceritakan kisah saudaranya itu.

Sementara ibunda Regina tidak menunjukkan wajah ceria di sepanjang wisudah hari itu. Padahal salah satu putrinya juga ada yang wisudah.

Nikolaus menceritakan pagi sebelum meninggalkan rumah ke tempat wisudah, keluarga ini menangis mengenang putri mereka.

"Seharusnya dia ada di antara teman-temannya hari ini. Saya sedih melihat ia tidak ada di sini," kata Nikolaus.

Nikolaus mengaku mulai sedih saat kampus mengundang putrinya itu untuk ikut wisudah hari itu.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved