Berita Ngada

Ini Penjelasan Kapolres Ngada Terkait Tewasnya Wisatawan asal Surabaya di Bukit Cinta

sempat mengingatkan kepada Korban dan anak Korban untuk tidak melakukan foto – foto di tepi jurang namun dijawab oleh korban “ aman saja”.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Ferry Ndoen
istimewa
Suasana warga di TKP Jatuhnya Warga asal Surabaya di Bukit Cinta Kampung Lenazia Desa Beja Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada, Pulau Flores NTT, Minggu (26/8/2018). 

 Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan

POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Susiani Dewa Mailoa (45) warga asal Surabaya tewas dijurang tempat wisata Bukit Cinta di Kampung Lenazia Desa Beja Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada, Minggu (26/8/2018) sekitar pukul 10.00 Wita.

Kejadian itu berawal saat korban hendak berselfie di bukit di Desa Beja bersama sang buah hati dan teman korban lainnya.

Kapolres Ngada, AKBP Firman Affandi, S.I.K, kepada POS KUPANG.COM, menjelaskan, kejadian itu sekitar pukul 10.00 Wita, terjadi kecelakaan jatuh ke jurang seorang perempuan di tempat wisata bukit cinta yang beralamat di Kampung Lenazia, Desa Beja, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada yang mengakibatkan meninggal dunia dengan luka di sekujur tubuhnya.

Baca: Bentrok Warga di Kabupaten Kupang! Penjabat Gubernur NTT Gelar Rapat Sikapi Kasus

AKBP Firman mengungkapkan, sekitar pukul 09.00 Wita Korban dengan identitas, Susiani Dewa Mailoa (45) Pekerjaan, IRT beragama : Budha, Alamatnya Kenjeran 412, RT/RW : 001/014, Kelurahan Gading, Kecamatan Tambak Sari, Surabaya, Jawa Timur bersama dengan anak Korban dengan identitas nama, Wilson Nugroho Harkhono (25) dan seorang tour guide dengan identitas nama, Leonardus Langga (28 ) asal Ende hendak berangkat ke Kampung Adat Bena.

AKBP Firman mengatakan, namun sebelum berangkat, saudara Leonardus Langga (guide) menyarankan kepada korban dan anak korban untuk pergi ke tempat wisata bukit cinta karena menurut saudara Leonardus Langga bahwa pemandangan di bukit cinta itu indah dan belum banyak orang yang mengetahuinya.

"Setelah sampai di Desa Beja tepatnya di Kampung Lenazia, saudara Leonardus Langga mengajak saudari Emirensiana Ngora (36) alamat RT 012, Kampung Lenazia, Desa Beja, Kecamatan Bajawa, Kabupats. Ngada untuk bersama – sama menuju tempat wisata bukit cinta yang berjarak kurang lebih 1 kilometer karena saudara Leonardus Langga serta Korban dan anaknya baru pertama kali mendatangi tempat wisata tersebut," ujar AKBP Firman.

Lanjut AKBP Firman, setelah sampai di tempat wisata bukit cinta, korban dan anak Korban melakukan foto – foto dan selanjutnya berjalan mengitari tempat wisata bukit cinta.

Pada saat itu saudari Emirensiana Ngora sempat mengingatkan kepada Korban dan anak Korban untuk tidak melakukan foto – foto di tepi jurang namun dijawab oleh korban “ aman saja”.

Kemudian mereka melanjutkan mengitari lokasi tempat wisata bukit cinta dengan urut – urutan yang paling depan saudara Leonardus Langga kemudian disusul korban (Susiani Dewa Mailoa) lalu anak Korban (Wilson) dan saudara Emirensiana Ngora berada diurutan paling belakang.

"Sesampainya di TKP Korban tergelincir dan jatuh ke jurang. Pada saat Korban tergelincir dan jatuh ke jurang, anak korban sempat berteriak “ mama”, pada saat itu juga saudara Leonardus Langga menoleh kebelakang dan melihat korban sudah jatuh ke jurang sedangkan saudara Emirensiana Ngora tidak melihat kejadian tersebut karena berada pada jarak yang jauh kurag lebih 20 meter dari korban (Susiani Dewa Mailoa)," jelas AKBP Firman.

Ia mengatakan, melihat Korban terjatuh ke jurang, saudara Leonardus Langga langsung mencari kearah jatuhnya Korban dengan cara mengikuti jejak Korban sampai pada akhirnya saudara Leonardus Langga menemukan korban di jurang dengan jarak dari titik jatuh kurang lebih 800 meter.

Ia mengaku, setelah korban ditemukan, saudara Leonardus Langga meminta bantuan saudari Emirensiana Ngora untuk menyampaikan ke warga Kampung Lenazia bahwa ada orang jatuh di jurang dan selanjutnya menghubungi pihak Kepolisian untuk melakukan evakuasi terhadap jenasah Korban.

"Mendapat informasi dari masyarakat, pihak Kepolisian Resor Ngada segera menuju TKP untuk melakukan evakuasi terhadap Korban dan selanjutnya dibawa menuju kamar jenasah RSUD Bajawa," jelas AKBP Firman.

AKBP Firman mengaku kondisi di tempat kejadian perkara merupakan padang dan daerah perbukitan yang curam, licin dan kondisi rumput – rumput yang tumbuh di tempat wisata bukit cinta menjadi kering akibat musim kemarau sehingga kemungkinan pada saat sampai di tempat kejadian perkara korban tidak memperhatikan dengan baik keadaan sekitar yang menyebabkan korban terpeleset dan jatuh ke jurang.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved