Berita Kabupaten Sikka
HIV/Aids Ditemukan di Semua Kecamatan di Sikka, Kenapa Aids Lebih Tinggi?
Ditemukan tahun 2003, HIV/Aids hanya di wilayah tertentu di Sikka. Dalam kurun 15 tahun, penderita HIV/Aids 705 orang pada 21 Kecamatan
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Wartawan Pos-kupang.com, Eginius Mo’a
POS-KUPANG.COM, MAUMERE--- Ketika ditemukan pertama kali tahun 2003, HIV/Aids hanya berada di wilayah tertentu di Kabupaten Sikka. Dalam jangka waktu 15 tahun, penderita HIV/Aids mencapai 705 orang menyebar pada 21 Kecamatan di Sikka, Pulau Flores.
“Dari jumlah ini, dominan Aids 483 orang atau 69 persen. Sedangkan HIV sebanyak 222 orang atau 31 persen,” kata Sekretaris KPAD Sikka, Yohanes Siga, dan pengelola program, Yuyun Baitanu, kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (10/8/2018) siang di Maumere.
Namun dari 705 penderita itu, yang terpantau melalui Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) sebanyak 326 orang. Yang lainnya telah meninggal dunia.
Baca: Mengejutkan, Ternyata 500 Bapak-Bapak di Sikka Flores Melakukan Hubungan Seks Sejenis!
Kenapa penderita Aids selalu lebih tinggi? Yuyun mengatakan kondisi lingkungan masyarakat yang tidak kondusif berkontribusi besar. Bila si penderita yang sakit-sakitan diketahui mengindap HIV akan dikucilkan dari pergaulan.
“Masih ada cap buruk yang kuat masyrakat terhadap penderitanya. Mereka baru mulai memeriksakan diri ketika kondisinya sudah akut dan menjadi Aids,” ujar Yuyun.
Berdasarkan sebaran penderita HIV/Aids, kata Yuyun, terbanyak domisili di Kecamatan Alok (119) dan Alok Timur (103) orang. Disusul Kecamatan Nita 65 penderita dan Alok Timur (64) orang. Kecamatan Paga (19), Tanawawo (5), Mego (21), Lela (17), Magepanda (28), Nelle (29), Koting (13), Kewapante (45), Kangae (43), Hewokloang (22). Kecamatan Bola (19), Doreng (14), Waigete (29), Talibura (27), Palue (10) sedangkan Kecamatan Waiblama empat penderita dan Mapitara lima orang. *)