Berita NTT
RKB Bank Mandiri Kembangkan Kemampuan Penenun NTT
Bank Mandiri terus mendukung upaya pembedayaan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar semakin berdaya saing
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM | KUPANG-Bank Mandiri terus mendukung upaya pembedayaan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar semakin berdaya saing.
Terkait dengan hal itu, Bank Mandiri melalui program Rumah Kreatif BUMN (RKB) memberikan pembinaan dan pelatihan kompetensi kepada 27 penenun binaan BUMN pendiri PKB di NTT agar dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahtraan.
Pada kegiatan ini, RKB Bank Mandiri menghadirkan desainer yang memiliki expertise dan kecintaan terhadap kekayaan wastra Indonesia yaitu Oscar Lawalata untuk memberikan sharing dan tips dalam meningkatkan kualitas kain tenun karya para pengrajin NTT.
Misalnya melalui melalui pemanfaatan desain tenun yang lebih modern, penggunaan alat tenun yang lebih tepat ataupun pemilihan kain yang lebih menyerap panas.
Pelatihan dilakukan di tiga lokasi RKB Bank Mandiri yakni Kupang, Waingapu, dan Maumere pada Juli hingga September mendatang.
Menurut Deputi Regional (CEO) Bank Mandiri Wilayah Bali dan Nusa Tenggara Harsoni Rudi Firnadi, wikayah NTT dikenal sebagai salah satu sentra industri tekstil nasional yang berkualitas dan telah berhasil menembus pasar internasional.
Namun demikian, kata Harsoni, industri tekstil di NTT masih memiliki potensi untuk semakin berkembang dan memberikan pendapatan yang lebih besar bagi para pelakunya.
" Pelatihan ini juga sesuai dengan salah satu pilar program kepedulian sosial Bank Mandiri yaitu Mandiri Bersama Mandiri untuk mendorong kemajuan ekonomi suatu kawasan dengan menjadikan masyarakat dikawasan tersebut memiliki kemampuan produksi dan kemampuan labaan," kata Harsono saat membuka pelatihan fashion RKB Bank Mandiri di Kupang, Kamis (2/8/2018).
Adapun bentuk dukungan yang diberikan, tambah Harsono, adalah pendidikan dan pelatihan yang mendukung usaha masyarakat setempat dan pengadaan serana dan praserana. (*)