Pemda Nagekeo Ingin Pelayanan Kesehatan yang Aman dan Bermutu. Ini Harapannya

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan

POS-KUPANG.COM | MBAY -- Pemda dan masyarakat Nagekeo menginginkan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu.

Hal itu kemudian menjadi salah satu alat pacu Puskesmas untuk berlomba memperoleh pengakuan bagi kualitas layanan kesehatan yang diberikan.

"Langkah penting yang harus dilaksanakan adalah melalui akreditasi Puskesmas. Sesuai peraturan menteri kesehatan nomor 75 tahun 2014 bahwa setiap Puskesmas wajib untuk diakreditasi secara berkala paling sedikit tiga tahun sekali.

Akreditasi merupakan salah satu persyaratan kredensial sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama yang berkerjasama dengan BPJS," ungkap Bupati Nagekeo, Drs. Elias Djo, saat menyambut tim survei akreditasi Puskesmas di Nagekeo.

Tim survei akan melaksanakan akreditasi Rabu (25/7/2018) hingga Jumat (27/2018).

Dua Puskesmas yang akan diakreditasi adalah Puskesmas Nangaroro dan Boawae.

Bupati Elias Djo, mengatakan, tujuan utama akreditasi adalah untuk pembinaan peningkatan mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan serta program penerapan manajemen resiko dan bukan sekedar penilaian untuk mendapatkan penilaian akreditasi.

Ia mengatakan, pengakuan terhadap Puskesmas setelah memenuhi kriteria penilaian akreditasi sesuai dengan standar akreditasi berdasarkan rekomendasi surveior pada saat survei akreditasi di lapangan.

"Selain itu juga sebagai wahana bimbingan dan pembinaan peningkatan mutu kinerja. Karena itu diupayakan kualitas pelayanan harus sesuai standar yang telah ditetapkan dengan memberikan pelayanan bermutu dan mengutamakan kepuasan masyarakat. Pelayanan dimaksud adalah administrasi manajemen yang tidak berbelit-belit, pelayanan lebih cepat dan tetap sesuai dengan SOP, transparansi keuangan serta ketepatan informasi yakni pasien atau keluarga tahu tujuan dari tindakan di Puskesmas," papar Elias Djo.

Bupati Elias juga mengaku, saat ini Pemda Nagekeo memiliki 7 Puskesmas dengan rincian 6 Puskesmas rawat inap dan 1 Puskesmas rawat jalan. Puskesmas Boawae dan Nangaroro akan dilakukan akreditasi bulan Juli 2018.

Puskesmas Maunori, Puskesmas Jawakisa, Puskesmas Mauponggo akan dilakukan pada bulan November 2018. Sedangkan Puskesmas Danga dan Kaburea akan dilaksanakan tahun 2019 yang akan dilakukan pendampingan mulai tahun 2018.

"Dalam rangka menghadapi akreditasi Puskesmas, kita harus terus berbenah memperbaiki kelemahan-kelemahan dalam menyelenggarakan kegiatan dan pelayanan. Kita semua harus mempunyai komitmen untuk tetap siap mewujudkan pelayanan yang berkualitas. Dengan tanggungjawab untuk bekerja dengan semangat dan integritas tinggi. Sehingga masyarakat tetap percaya dan yakin terhadap fasilitas pelayanan kesehatan. Penilaian akreditasi ini tidak hanya untuk mendapatkan kelulusan, akan tetapi tetap melaksanakan tugas sebagai pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat," tegas Bupati Elias.

Ia mengharapkan, kegiatan survei akreditasi ini bukan hanya semata-mata demi penilaian dalam arti meraih nilai yang bagus akan tetapi juga untuk pembinaan kepada Puskesmas atau Dinas Kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.

"Selain mendapatkan status akreditasi, kami juga berharap ditahun 2019 nanti akan adanya perlindungan hukum dan persyaratan kerjasama dengan BPJS. Tentu kita semua berharap kepada tim surveior akreditasi Puskesmas agar dapat melaksanakan tugas sebagaimana mestinya dan dua Puskesmas memperoleh status akreditasi," harap Bupati Elias.

Tim surveior itu diantaranya, Surjana, Msc, drs. I Putu Sukra, MPHM, dr. Sri Purwati Budi Harsana, M.PH (Tim akreditasi Puskesmas Boawae). dr. Lukman Hendro Laksmono, M.PH, dr.H.Andi Machmud Rampegading, M.Kes dan dr. H.Harisson, M.Kes (Tim Akreditasi Puskesmas Boawae). (*)