Berita Kabupaten TTS
Adelina Ma'akh Ingatkan Buktikan Cinta Tak Harus Turunkan Celana
Kanit PPA Polres TTS, Bripka Adelina Ma'akh mengingatkan anak-anak TTS agar membuktikan cinta tidak harus dengan menurunkan celana.
Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota
POS-KUPANG.COM | SOE - Kanit PPA Polres TTS, Bripka Adelina Ma'akh mengingatkan anak-anak TTS agar tidak termakan rayuan gombal untuk buktikan cinta dengan menurunkan celana atau melakukan hubungan suami istri.
Dia meminta anak-anak TTS harus berani menolak ajak buktikan cinta tersebut, karena hal tersebut melanggar hukum dan melanggar hak anak.
Baca: Diana Suek Senang Ikut Kegiatan HAN di Dinkes Provinsi NTT
" Modus yang sering digunakan pelaku kekerasan seksual kepada anak adalah meminta pembuktian cinta dengan melakukan hubungan suami istri. Modus ini paling banyak ditemukan dalam kasus kekerasan seksual terhadap anak. Oleh sebab itu, saya ajak anak-anak TTS harus berani menolak ajakan buktikan cinta dengan Turunkan celana," pinta Adelina saat membawakan materi penangan kasus kasus dalam seminar hari anak nasional, Senin (23/7/2018) di aula Efata, Soe.
Anak-anak, lanjut Adelina, tidak dilarang untuk pacaran. Namun dirinya meminta anak-anak untuk melakukan pacaran yang sehat.
Pacaran yang sehat adalah pacaran yang saling mendukung satu sama lain untuk saling berprestasi baik di bidang pendidikan maupun bidang olaraga dan kesenian.
" Kalau mau pacaran, pacaran yang sehat. Jangan pacaran dengan sopir bemo, konjak atau ojek. Pacaranlah dengan orang seumuran dan sesama pelajar, biar bisa saling mendukung untuk berprestasi di bidang pendidikan dan olahraga," sebutnya.
Untuk menekan angka kekerasan seksual kepada anak, Adelina meminta peran aktif dari orang tua untuk melakukan pengawasan dan kontrol kepada anak.
Selain itu, para orang tua juga harus memberikan pendidikan seks kepada anak. Hal ini penting dilakukan agar anak-anak mengetahui tentang bagian sensitif tubuhnya, dan bahaya melakukan hubungan seksual di usia dini.
Dia juga meminta anak-anak agar tidak menggunakan pakaian minim karena bisa menggundang terjadinya tindakan kekerasan seksual kepada anak.
"Orang tua harus mengontrol dan mengawasi pergaulan anaknya. Jangan sampai anak sudah terjerumus dalam pergaulan yang tidak sehat baru menyesal," ujarnya.
Akrianter Manu, Staf perlindungan anak klaster soe sekaligus ketua panitia anak nasional mengatakan PPA Cluster Soe menggelar seminar dengan materi penanganan terhadap kasus anak dan pendampingan terhadap anak yang menjadi korban kekerasan.
Seminar ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada anak tentang bagaimana tindakan yang harus dilakukan ketika menjadi korban kekerasan dan bagaimana cara mencegah agar tidak menjadi korban tindakan kekerasan. (*)
