Sayrani Ingatkan Titik Rawan di Pilkada dan Pilgub NTT
Pengamat Politik Undana Kupang, Dr. Lorens Sayrani mengingatkan penyelenggara pilkada Kabupaten Kupang dan Pilgub NTT
Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pengamat Politik Undana Kupang, Dr. Lorens Sayrani mengingatkan penyelenggara pilkada Kabupaten Kupang dan Pilgub NTT pada injury time tahapan yang dilaksanakan.
Biasanya pada minggu tenang ada banyak upaya dari pihak-pihak tertentu dengan segala macam cara untuk menggolkan kepentingannya.
Baca: Pdt. Yahya Milu Pesimistis Partisipasi Pemilih di Pilkada dan Pilgub NTT
Untuk itu penyelenggara diharapkan menggandeng elemen terkait yang independen untuk melakukan pengawasan.
Lorens Sayrani ketika menjadi nara sumber pada kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif pada masa tenang, pemungutan suara, perhitungan dan rekapitulasi suara untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur serta bupati dan wakil bupati tahun 2018, Senin (18/6/2018) mengatakan, suksesnya pelaksanaan pilkada dan pilgub NTT terletak pada pihak penyelenggara.
Pihak penyelenggara harus memiliki integritas dan kapasitas yang memadai untuk mengawal pelaksanaan hajatan politik ini.
"Biasanya titik rawan ada pada tiga level yakni masa tenang, pemilihan dan perhitungan suara. Ini integritas dan kapasitas penyelenggara menjadi taruhan. Saya kira penyelenggara harus menggandeng elemen terkait untuk mengawasi bersama-sama," katanya.
Dirinya juga meminta penyelenggara untuk mendorong warga ikut berpartisipasi dalam pilkada dan pilgub NTT. Warga harus diberikan pemahaman soal pentingnya berpartisipasi dalam pilkada dan pilgub.
Untuk diingat, Panwaslu Kabupaten Kupang menggelar sosialisasi pengawasan partisipatif pada masa tenang, pemungutan suara, perhitungan dan rekapitulasi suara untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur serta bupati dan wakil bupati tahun 2018.
Kegiatan yang dibuka Ketua Panwaslu Kabupaten Kupang, Meri Tiran ini menghadirkan para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan elemen terkait lainnya.
Kegiatan sosialisasi ini menghadirkan tiga nara sumber yakni, Ketua Bawaslu NTT, Thomas Djawa, Pejabat dari Sinode GMIT, Pdt. Yahya Milu dan pengamat politik, Dr. Lorens Sayrani. Hadir juga Ketua KPU Kabupaten Kupang, Hans Ch Louk juga anggota panwaslih dari 24 kecamatan.
Meri Tiran ketika membuka kegiatan menyampaikan terima kasih kepada para peserta yang turut berpartisipasi dalam sosialisasi ini. Pihaknya merasa perlu menghadirkan semua elemen untuk melakukan pengawasan karena dengan keterbatasan anggotanya, tidak mungkin menjangkau semua wilayah.
Untuk itu bantuan semua pihak diharapkan ikut membantu sehingga pelaksanaan pilkada dan pilgub NTT berjalan aman dan sukses tanpa pelanggaran. (*)