REI NTT Target Bangun 3.000-3.500 Unit Rumah di Tahun 2018
-Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) NTT menargetkan akan membangun sekitar 3.000 sampai 3.500 unit rumah di tahun 2018.
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM | KUPANG--Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) NTT menargetkan akan membangun sekitar 3.000 sampai 3.500 unit rumah di tahun 2018.
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPP REI NTT Bobby Pitoby dalam acara REI Expo yang akan digelar selama 10 hari di Atrium Lippo Plaza, Kupang, Jumad (8/6/2018).
Bobby mengatakan, pada tahun 2016, DPD REI NTT telah membangun sekitar 1.654 unit rumah. Sedangkan pada tahun 2017, DPD REI NTT telah membangun sebanyak 2.411 unit rumah.
" Dan di tahun 2018, kita targetkan akan membangun sekitar 3.000 unit sampai 3.500 unit rumah oleh anggota DPD REI NTT," kata Bobby.
Saat ini, kata Bobby, DPD REI NTT beranggotakan sebanyak 68 perusahaan. Perusahaan anggota DPD REI NTT tersebut telah membangun di 16 kabupaten dan kota yang ada di NTT.
" Jadi ada enam kabupaten lagi yang yang menjadi tanggung jawab REI NTT untuk merumahkan seluruh masyarakat NTT," kata Bobby.
Menurutnya, pencapaian REI NTT dalam membangun rumah di NTT sangat fantastis dari tahun ke tahun. Meski demikian, pencapaian itu tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat NTT akan rumah.
" Masih sangat kurang jika dibandingkan dengan kebutuhan rumah di NTT karena kebutuhan rumah di NTT sudah mencapai 218.000 unit rumah," katanya.
Kebutuhan yang banyak tersebut, jelas Bobby, menjadi tanggung jawab anggota REI dalam memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarkat NTT sehingga peran semua pihak sangat diharapkan.
" Oleh karena itu kami minta kepada beberapa stake holders terkait, pemerintah, perbankan, dan lain-lain untuk membantu bersinergi dengan REI NTT dalam merumahkan masyarakat NTT," tegasnya.
Wujud bantuan pemerintah, jelas Bobby, dapat dilakukan dengan memudahkan perizinan. Dengan perizinan yang diberikan tepat, cepat, murah, dan tepat waktu, maka akan membantu developer untuk membangun rumah.
" Ini hal-hal yang akan memacu developer-developer lokal untuk membangun rumah, terutama rumah bersubsidi. Rumah bersubsidi tidak semua orang mau bangun, karena keuntungan sangat kecil," kata Bobby.
Bobby menjelaskan, market perumahan di provinsi NTT adalah Masyarakat Berpenghasilan rendah (MBR). Dengan demikian rumah yang dibangun adalah rumah bersubsidi.
" Oleh karena itu kita mengajak teman-teman developer agar mari kita membangun rumah bersubsidi pada semua daerah, agar semua daerah dapat terjangkau," kata Bobby.