Ayo Ngaku, Kamu Sering Menggoyang Kendaraan Saat Isi BBM Kan? Stop Mulai Sekarang, Ini Bahayanya

Ayo ngaku, kamu sering menggoyang kendaraan saat isi BBM kan? Stop mulai sekarang ya, ini bahayanya.

Penulis: Hermina Pello | Editor: OMDSMY Novemy Leo
POS-KUPANG.COM/FRANS KROWIN
Suasana pengisian premium pada SPBU Lamahora, Senin (23/4/2018). Tak ada lagi antrean kendaraan di tempat tersebut. 

POS-KUPANG.COM -  Ayo ngaku, kamu sering menggoyang kendaraan saat isi BBM kan? Stop mulai sekarang ya, ini bahayanya.

Ada banyak hal yang biasa dilakukan oleh konsumen saat mengisi bahan bakar minyak (BBM) pada kendaraan. Banyak pula orang menganggapnya sepele tapi dampaknya sangat berbahaya bagi keselamatan diri dan juga lingkungan di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Kegiatan yang sering dilakukan namun berbahaya, di antaranya menggoyang-goyangkan kendaraan saat pengisian BBM, menggunakan handphone saat mengisi BBM, mesin mobil tetap hidup saat pengisian dan merokok di SPBU.

Baca: Pria Ini Menebas Seorang Kuli Pasir, Alasannya Sungguh Mengarukan

Baca: Ngeri, Warga Temukan Tulang Belulang Manusia di Dalam Perut Buaya

Baca: Tak Disangka Pria Tampan Melakukan Hal Ini kepada Perempuan yang Diam-Diam Ambil Fotonya di Kereta

Beberapa pengendara yang ditemui secara terpisah di antaranya Semuel Nea mengatakan, dia mengisi BBM sambil menggoyang-goyangkan kendaraan agar lebih banyak BBM yang masuk ke dalam tangki mobil.

Win Antonio, warga BTN Kolhua mengatakan, banyak orang suka menggoyang kendaraan agar BBM itu bisa masuk sampai ke 'lorong lorong' sehingga pengisian bisa lebih banyak.

Sementara Evi Pello, warga Oetete mengatakan tidak perlu menggoyang kendaraan karena BBM itu cair. Apalagi sifat benda cair adalah mengiri ruang yang kosong.

Sales Executive Retail Wilayah XII Pertamina, Wahyudi yang ditemui di kantornya, Selasa (12/12 /2017), mengatakan, ada hal yang selama ini dilakukan oleh konsumen yang sesungguhnya tak perlu.

Semua itu hanya sebatas sugesti atau kebiasaan saja. "Contohnya, saat isi BBM konsumen merasa perlu menggoyang-goyangkan mobil bahkan motor.

Baca: Penasaran Kenapa Kita Sering Ucapkan Um Saat Bicara, Simak Penjelasan Secara Sains Ya

Baca: Bocah Tanya ke Paus Fransiskus, Apakah Ayahnya yang Atheis Bisa Masuk Surga? Jawabannya Bikin Baper

Baca: Jika Sudah Jatuh Cinta, 4 Zodiak Ini Cenderung Mengabaikan Sahabatnya, Baper Ya

Dia merasa perlu melakukan itu. Padahal tangki bahan bakar yang itu, ya begitu saja karena BBM itu cair maka BBM akan mengisi ruang kosong.

Saya pernah bertanya pada seorang pekerja swasta, mengapa saat isi BBM kendaraan digoyang-goyang. Konsumen itu menjawab biar lebih cepat penuh. Dan, itu logis karena cairan mengisi ruang kosong," katanya.

Wahyudi mengatakan, menggoyang kendaraan itu berpotensi untuk menimbulkan kebakaran karena ujung nosel besi ketemu dengan ujung tangki.

Ada yang namanya listrik statis. Dua titik yang berbeda muatan, ketika ada beda muatan, ada loncatan listrik yang tidak bisa dilihat. Saat loncat ada percikan api dan itu berpotensi menimbulkan kebakaran meski kecil potensinya.

Kebiasaan mengisi BBM di SPBU dengan jeriken plastik juga akan menimbulkan beda muatan karena nosel itu besi dan jeriken plastik. 
Maka beda muatan makin besar saat diisi ke jeriken plastik memungkinkan terjadinya loncatan api. Karena itu disarankan kepada konsumen memakai jeriken besi atau pakai drum.

Wahyudi menjelaskan, mengapa di SPBU tidak boleh menggunakan HP. "Konsumen juga sering menelepon saat mengisi BBM. Konsepnya sama terjadi percikan api dari HP.

Sementara Tri Rizky Almaeda, siswa SMA Negeri 1 Kupang mengatakan tahu kalau di SPBU itu dilarang menggunakan HP karena bisa meledak.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved