RIP. Satu Lagi Jenazah TKI Asal NTT Tiba di Kupang. 17 Tahun ke Malaysia Pulang tak Bernyawa

Tercatat sejak Januari sampai Mei 2018 sebanyak 35 orang TKI asal NTT yang meninggal dunia.

Penulis: Gecio Viana | Editor: Bebet I Hidayat
Suasana penjemputan jenazah Herman Flan, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal NTT tepatnya dusun Wolofeo Desa Nualise, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende, Jumad (1/6/2018) siang. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana.

POS-KUPANG.COM l KUPANG - jenazah Herman Flan, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal NTT tepatnya Dusun Wolofeo, Desa Nualise, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende, tiba di Bandara El Tari Kupang, Jumat (1/6/2018) siang.

Herman Flan meninggal pada Minggu, 27 Mei 2018 dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Tanjung Karang Selangor Malaysia akibat sesak napas.

Baca: Seorang TKW Jadi Budak Seks di Taiwan: Saya Diperkosa Lima Kali Seminggu

Baca: Sedih! TKW Asal TTS Ini Dianiaya Hingga Buta. Ia Minta Ada yang Bisa Membantu Memulangkannya

Baca: Gubernur Frans Sebut Harga Satu Kepala Calon TKW Rp 12 Juta

Jenazah Herman Flan tiba di Kupang sekira pukul 14.00 Wita dengan menggunakan pesawat Garuda GA 448. Peti jenazah langsung dimasukkan ke ambulans dan didoakan.

Kedatangan jenazah ini disambut anggota keluarga Marselinus Gunawan Mamba (24) selaku keponakan kandung.

Ia mengaku, pamannya sudah 17 tahun bekerja di Malaysia sebagai buruh bangunan, lanjut Gunawan, selama belasan tahun bekerja di Malaysia pihak keluarga tidak mendapat kabar dari Herman, pihak keluarga baru mendapat kabar beberapa tahun terakhir ini.

"Baru tiga sampai empat tahun lalu baru bisa dapat nomor kontaknya untuk saling komunikasi, sebelumnya tidak tahu sama sekali, hilang kontak dan kabar," katanya.

Ia juga menjelaskan, pihak keluarga di Kabupaten Ende telah bersiap menerima kedatangan jenazah Herman Flan.

Plt Kepala BP3TKI Kupang, Siwa SE, kepada POS-KUPANG.COM di Bandara El Tari Kupang mengatakan, jenazah Herman Flan akan disemayamkan di Rumah Sakit Umum Daerah Kupang selama dua malam.

Baca: GMNI Ajak Masyarakat Nagekeo Agar Mengamalkan Nilai-Nilai Pancasila

"Nanti hari Minggu (3/6/2018) dengan petugas (BP3TKI Kupang) antarkan," ujar Siwa.

Terkait dokumen keberangkatan, Siwa mengaku, pihaknya tidak memiliki data keberangkatan Herman Flan, sehingga Herman Flan termasuk TKI non prosedural.

Sementara itu, Pendeta Emi Sahertian dari Divisi Advoksi dan Perdamaian Sinode GMIT yang juga menjemput jenazah TKI asal NTT tersebut mengatakan, banyaknya jenazah pekerja migran asal NTT yang pulang tak bernyawa sangat menyedihkan.

"Karena yang meninggal itu ada dari status orang muda, sebagai ibu dan sebagai ayah juga sebagai anak-anak bahkan bayi sekalipun dan ini menurut saya sesuatu yang sangat memprihatinkan," imbuhnya.

Ia menjelaskan, persoalan ini sangat membutuhkan tanggapan yang segera dari semua semua pihak termasuk masyarakat sipil dan pemerintah daerah. 

Baca: Rosalia Diduga Tewas di Tangan Seorang Pendeta, Inilah Fakta-fakta Pembunuhannya

Ini untuk menangani akar masalah dari pekerja migran NTT yang sudah lama bekerja di Malaysia maupun pekerja lainnya yang setiap harinya keluar dari desa mencari pekerjaan di luar daerah ataupun luar NTT.

Turut hadir menjemput jenazah Herman Flan di Bandara El Tari Kupang Darmanto Pa S.Sos, Kepala seksi pengawasan ketenagakerjaan Dinas Nakertrans NTT dan perwakilan Organisasi Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) NTT.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved