Pariwisata NTT Menggeliat di Periode Kedua Gubernur Lebu Raya
Pariwisata merupakan penerimaan devisa kedua setelah kelapa sawit. Sebelumnya ada di peringkat keempat. Namun, saat ini sudah di surutan kedua.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Oby Lewanmeru
POS KUPANG.COM, KUPANG -- Pariwisata di NTT mulai terlihat menggeliat atau bergerak cepat semenjak periode kedua kepemimpinan Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya. Kondisi ini terdorong lagi dengan tekad menjadian NTT sebagai New Tourism Terotory.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius kepada Pos Kupang, Rabu (16/5/2018).
Menurut Marius, potensi pariwisata di NTT cukup banyak, diantaranya potensi wisata di darat, laut, tetapi potensi yang besar ini belum dikembangkan secara dimaksimalkan. "
Akhir-akhir ini kita mulai mengembangkan sektor ini. Bahkan, sektor ini mulai menggeliat ketika kepemimpinan periode kedua dari bapak Frans Lebu Raya," kata Marius.
Dia menjelaskan, apabila dilihat dari peta ekonomi nasional, maka Pariwisata merupakan penerimaan devisa kedua setelah kelapa sawit. Sebelumnya ada di peringkat keempat. Namun, saat ini sudah di surutan kedua.
"Kita tentu tidak mengandalkan destibasi wisata, tapi kita perbanyak even-even. Karena itu, kami terus provokasi teman-teman di semua kabupaten dan kota agar lakukan even-even berupa festival-festival seni budaya dalam mengembangkan sektor pariwisata," katanya.
Dijelaskan, secara nasional, dari 100 top even, pemerintah pusat menetapkan empat top even pariwisata di NTT, yakni Festival Komodo, Tour de Flores, Festival Likurai dan Parade kuda dan tenun ikat.
Dari empat top even ini, pemerintah terus melakukan berbagai festival di semua kabupaten dan kota, antara lain, festival Kelimutu, Festival teluk Maumere?, Festival tiga gunung di Lembata, Expo Alor , Reba di Manggarai, begitu juga di Rote Ndao dan Sabu Raijua.
"Semua gebrakan ini nampak di periode kedua bapak gubernur NTT dan kami rasa berterima kasih kepada bapak gubernur yang memberi kebebasan bagi kami untuk berkreasi. Bahkan beliau dorong kami untuk lakukan hal yang luar biasa," katanya.
Dikatakan, ada beberapa penghargaan dan apresiasi Internasional yang diterima NTT, antara lain,Pulau Sumba dinobatkan sebagai salah satu pulau terindah di dunia, berdasarkan majalan Fokus di Jerman, kemudian Labuan Bajo yang dipilih oleh pemerintah pusat sebagai satu dari 10 destinasi prioritas yang kemudian diikuti dengan peraturan presiden (perpres) tentang Badan Otorita Pariwisata.
"Ini juga kaitannya dengan terpilihnya Taman Nasional Komodo sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia atau new seven wonder. Begitu juga dengan terpilihnya hotel terbaik dunia di Nihiwatu, menueut voting internasional," ujarnya.
Menurut Marius, pada tahun 2016, Anugerah Pesona Indonesia dan Kementerian Pariwisata menggelar pemilihan destinasi dan NTT mendapat empat emas, satu perak dan satu perunggu. Empat emas itu diraih oleh destinasi Diving Alor, Surffing di Rote Ndao, Situs Bung Karno di Ende dan Pantai terbersih di Nihiwatu.
Antraksi budaya terpopuler Pasola di Sumba dan Dataran Tinggi terpopuler di Kelimutu. "Sedangkan pada tahun 2017, NTT kembali mendapat award lagi dari. Anugerah Pesona
Indonesia dengan terpilihnya, Teluk Maumere sebagai diving terbaik dan tempat tempat surffing terbaik di Pantai Tarimbang, Sumba Timur dan Destinasi Unik Gunung Batu Tara di Lembata," ujarnya.