Bom di Surabaya
Kapolresta Kupang Imbau Warga Senantiasa Waspadai Aksi Teroris
Mari kita satukan diri warga Kota Kupang untuk senantiasa waspada bersama Polri. Jangan sampai teroris dapat hidup di Kupang dan NTT.
Penulis: Alfons Nedabang | Editor: Bebet I Hidayat
Laporan Reporter pos-kupang.com, Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Kapolres Kupang Kota, AKBP Anthon Nugroho mengimbau masyarakat senantiasa waspada terhadap aksi teroris.
Ia mengatakan, masyarakat bersama Polri menjaga jangan sampai teroris dapat hidup di Kota Kupang dan NTT pada umumnya.
"Mari kita satukan diri warga Kota Kupang untuk senantiasa waspada bersama polri menjaga kota ini jangan sampai teroris dapat hidup di Kupang dan NTT pada umumnya," kata Anthon sebagaimana dikutip Pos-Kupang.com dari WhatApp Grup Wartawan Kriminal Polresta, Minggu (13/5/2018).
Baca: Ini Daftar Sementara 4 Korban yang Dilarikan ke RS Dr Soetomo Surabaya
Baca: Cerita Jemaat Pasca Ledakan Bom di Gereja Katolik Santa Maria Surabaya
Baca: Bom Meledak, Fanny Mengaku Bangunan Rumahnya Bergetar
"Mari kita satukan diri dalam doa utk saudara-saudara kita yang menjadi korban," ucap Anthon.
Pernyataan Anthon disampaikan beberapa saat setelah bom meledak di beberapa gereja di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Ledakan yang diduga bom terjadi di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jemaat Sawahan, Jalan Arjuno Surabaya, Minggu pagi (13/5/2018).

Ledakan ini dilaporkan hampir bersamaan dengan ledakan yang terjadi di Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro dan ledakan di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Ngagel Surabaya.
Menurut juru parkir gereja, suara ledakan yang terjadi begitu nyaring.
Hingga berita ini diunggah, TribunJatim.com masih menunggu konfirmasi dari pihak yang terkait.
Ledakan bom dilaporkan juga terjadi di depan Gereja Kristen Indonesia Jl Diponegoro 146, Surabaya, Minggu (13/5/2018) pagi. Bom yang diduga bunuh diri itu meledak tepat di depan gereja.
Didin, salah satu jemaat yang mengikuti misa pukul 08.00 WIB, mengatakan, dia tiba di gereja sekitar pukul 07.55 WIB.
"Suasana sudah ramai, penuh polisi saja tidak jadi masuk ke gereja. Informasinya ada tiga jenazah yang disebut pelaku bom bunuh diri tergeletak di depan gereja saja," tutur Didin.
Baca: GPR-MKS Kupang Kutuk Aksi Pengeboman Sejumlah Gereja di Surabaya
Baca: Pemuda NTT Gelar Aksi Bakar Lilin. Kutuk Aksi Terorisme. Bersama Polri, Kami Tidak Takut!
Didin pun memilih menunggu di area halaman toko roti karena Jalan Diponegoro sudah ditutup dan disterilkan.
Sementara Ria, salah satu jemaat yang hendak beribadah pada pukul 08.00 WIB mengatakan, dia mendengar tiga kali ledakan tadi pagi.