Bom di Surabaya
GPR-MKS Kupang Kutuk Aksi Pengeboman Sejumlah Gereja di Surabaya
Kami turut prihatin atas peristiwa pengeboman itu, karena itu merupakan tindakan biadab apa lagi di tempat-tempat ibadah.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Bebet I Hidayat
Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Organisasi Gerakan Pembinaan Rohani Muda Katolik Sumba (GPR-MKS) Kupang, Sto. Dominikus sangat prihatin atas kejadian yang terjadi di Gereja Katolik St. Maria Tak Bercela Surabaya, dan sejumlah gereja lain di Surabaya.
"Kami turut prihatin atas peristiwa pengeboman itu, karena itu merupakan tindakan biadab apa lagi di tempat-tempat ibadah. Kami hanya bisa mendoakan bagi mereka yang telah menjadi korban," kata Koordinator Gerakan Pembinaan Rohani Muda Katolik Sumba (GPR-MKS) Kupang, Umbu Agus kepada Pos Kupang, Minggu (13/5/2018).
Baca: VIDEO: Tiga Gereja di Surabaya Dibom pada Minggu Pagi Ini
Baca: Begini Kesaksian Warga yang Melihat Langsung Ledakan Bom
Baca: Hati-hati! Seorang Pelaku Diduga Masih Berkeliaran di Sekitar Gereja
Baca: Pelaku Diduga Letakkan Bom di Pos Penjagaan Gereja Maria Tak Tercela Surabaya
Baca: Pemuda NTT Gelar Aksi Bakar Lilin. Kutuk Aksi Terorisme. Bersama Polri, Kami Tidak Takut!
Baca: Ini Daftar Sementara 4 Korban yang Dilarikan ke RS Dr Soetomo Surabaya
Umbu mengatakan, atas peristiws yang berentetan mulai dari kasus di Mako Brimob sampai pada kasus bom, maka pihaknya menuntut pihak legislatif dan yudikatif agar segera membahas dan menetapkan UU Anti Terorisme.
"Saya kira ini satu upaya dari pemerintah sehingga negara tidak lagi kebobolan karena terorisme," katanya.
Dikatakan, terorisme merupakan kejahatan extraordinary crime yang membutuhkan penanganan secara kusus dan mendalam. Karena selama ini masyarakat kecil yang menjadi korban terorisme. (*)