Petani Mauhau Sumba Timur Mengeluh Tanaman Padi Selalu Diserang Oleh Hama Ini
Petani Mauhau di Kabupaten Sumba Timur mengeluh tanaman padi selalu diserang oleh hama ini.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS KUPANG.COM | WAINGAPU - Para petani di Mauhau Kelurahan Mauhau Kecamatan Kambera Kabupaten Sumba Timur mengeluh sebab tanaman padi sawah mereka yang mereka tanam sering terkena hama penyakit.
Petani setempat, Yuliana Heo Jara ketika ditemui POS KUPANG.COM, Minggu (29/4/2018) mengaku padi sawah miliknya kena penyakit, namun Yuliana tidak mengetahui hama dan penyakit apa yang menyerang tanaman padi sawah miliknya itu.
Baca: VIRAL : Video Seorang Cewek Bernyanyi dengan Suara Seperti Ini di facebook
Baca: Pasanganmu Mantan Peselingkuh, Cek Ini untuk Pastikan Dia Tak Mengulanginya
Baca: Punya Pasangan Berzodiak Taurus, Ketahui Karakternya Disini
Baca: Stop Posesif Terhadap Pasanganmu, Inilah Cara Sederhana Menghentikannya
Yuliana mengaku, hama dan penyakit itu sudah berulang kali terjadi.
"Sudah berulang kali hampir setiap musim tanam, kami sudah semperot dengan obat hama tetapi tidak mempan juga, model hama ini seperti hama walang sangit kalau sore hari sekitar jam 5 dan 6 sore itu model seperti walang sangit itu berterbangan," kata Yuliana.
Yuliana mengatakan, selain itu hama burung juga terlalu banyak.
"Burung ini terlalu banyak, kita jaga tidak bisa," ungkapnya.
Petani setempat lainya, Frans Jara dan Yohana Ata Endi juga kepada POS KUPANG.COM mengatakan padi meraka sering diserang hama walang sangit, ulat dan hama burung.
Baca: Mau Kulitmu Bercahaya, Lakukan 4 Posisi Ini Saat Berintim dengan Pasangan, Ladies
Baca: Sadis! Pria Ini Mencambuk Istrinya Karena Dituding Berselingkuh
Baca: Hal Kecil Ini Bisa Bikin Pasangan Saling Berselingkuh Loh, Bagaimana Mengatasinya?
Yohana Ata Endi mengatakan, akibat hama dan penyakit tersebut luas lahanya sekitar 60 are itu hanya bisa dipanen sampai 2 karung yang berukuran 50 kg.
Frans Jara juga menambahkan, terkait hama penyakit tersebut yang menyerang padi sawah mereka itu belum mereka sampaikan ke Dinas Pertanian setempat. (*)